Wisata Bahari Pulau Temajo

Mempawah - Pulau Temajo yang menyimpan keindahan laut yang mampu memikat wisatawan asing maupun lokal. Tidak hanya membawa keberuntungan bagi pengelola tempat wisata pulau, nelayan di Sungai Kunyit pun terkadang ketiban rezeki. Melalui penawaran jasa penyeberangan menggunakan perahu motor, nelayan mampu mendapatkan penghasilan tambahan sebesar Rp 350 dari biaya mengangkut pengunjung untuk rute pulang-pergi.

Pada musim libur atau saat tamu ramai berkunjung, nelayan Sungai Kunyit mampu meraup jutaan rupiah tiap bulan tergantung hasil kesepakatan antara penumpang dan pemilik motor air mengenai tarif yang dibebankan untuk sekali antar jemput. “Tarif normal yang kita kenakan sebesar Rp 350 untuk satu perahu. Selain mengantar tamu, biaya tersebut sudah termasuk untuk biaya penjemputan pulang. Akan tetapi kalau tamu yang berkunjung banyak hingga mencapai empat perahu untuk sekali antar jemput, kadang ada negosiasi harga,” aku Mur Anthony, salah satu penyedia jasa penyeberangan dengan menggunakan perahu motor nelayan yang ditemui, Kamis (20/3), saat sibuk mengangkut penumpang untuk pergi ke Temajo.

Jarak tempuh perjalanan dari steigher Sungai Kunyit ke Pulau Temajo hanya memakan waktu lebih kurang lima belas menit jika menggunakan perahu motor nelayan. Sebelumnya, tamu yang akan berkunjung ditawarkan beberapa tempat penginapan yang tersedia di pulau.

Tak hanya untuk antar jemput, perahu motor milik nelayan Sungai Kunyit juga kerap disewa untuk memancing di laut lepas. Tamu yang menyewa perahu akan diantar ke tempat-tempat yang banyak terdapat ikan.

Tak jarang, agar puas dan memperoleh hasil ikan yang banyak, pemilik motor membawa tamu di sekitar Pulau Stinjang atau Pulau Datok yang memakan waktu tempuh hampir satu jam perjalan dari Pulau Temajo. “Selain di sekitar Pulau Temajo, di sekitar Pulau Stinjang kerab dikunjungi nelayan sebab terkenal dengan ikan-ikan yang besar. Kadang kalau memang tangkapan di sekitar Temajo berkurang, kita membawa tamu ke tempat tersebut,” jelas Mur Anthony.

Tentunya untuk membawa tamu hingga ke laut lepas, menurut Mur Anthony, dia mesti mempertimbangkan kondisi cuaca terlebih dahulu. Demi pertimbangan keselamatan, kalau musim angin kencang, dia enggan menawarkan jasa untuk membawa tamu ke maut lepas. “Kadang tamu yang datang bukanlah orang yang terbiasa di laut hingga kita memikirkan juga kesehatan tamu kita. Sebab untuk perjalanan seperti itu, perlu fisik yang kuat. Jika tidak, tak jarang kita menemukan ada tamu yang mabuk dalam perjalanan,” terangnya.

Dari pantauan kami, tamu yang berkunjung ke Pulau Temajo saat musim liburan Maulid Nabi Muhammad SAW, seperti Kamis (20/3) dan Jumat (21/3), pengunjung masih terus mengalir. Kedatangan mereka selain hanya untuk rekreasi juga untuk memancing. Sebab pada Maret hingga April, laut di sekitar Temajo tidak bergelombang besar dan sedang musim ikan.

Sementara tempat penginapan yang banyak dipilih tamu, yakni penginapan di Teluk Paku Pulau Temajo. Selain pemandangan panorama alam yang indah, juga tersedia air bersih dan kolam renang. Penginapan di Teluk Paku, menyediakan kamar ideal dan tenaga listrik yang cukup dari mesin genset. Pulau Temajo belum dijangkau penerangan listrik dari PT PLN.

Sumber: www.equator-news.com (28 Maret 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts