Mengakarkan Kebudayaan Melayu Hadapi Persaingan MEA Melalui Peran Pemerintah

Pekanbaru, Riau - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya dan Museum Sang Nila Utama, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Riau menyelenggarakan kegiatan seminar budaya dengan tema 'Peran Pemerintah Daerah dalam Pelestarian Budaya Melayu Riau menghadapi MEA'. Kegiatan seminar di Balai Kerapatan Adat Melayu Riau, Senin (8/8/2016).

Kegiatan seminar kebudayaan ini menghadirkan narasumber diantaranya Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Hilmar Farid, Ketua Harian LAM Riau Al Azhar, Rektor UIN Suska Riau Prof. Dr. H. Munzir Hitami, mantar Rektor Unri Prof. Dr. H. Muchtar Ahmad, Msc.

Kepala Disdikbud Provinsi Riau Dr. H. Kamsol mengatakan, tahun ini pihaknya telah melaksanakan kegiatan Festival Lancang Kuning dalam rangka memperingati Hari Jadi Provinsi Riau ke-59 di Pekanbaru. Kegiatan perdana ini perlu disosialisasikan kepada masyarakat, melalui seminar.

"Kegiatan seminar ini bekerjasama dengan LAM Riau dengan Taman Budaya Disdikbud Riau. Kegiatan Festival Lancang Kuning merupakan salah satu kalender event Taman Budaya, yang setiap tahunnya akan diadakan di Pekanbaru. kegiatan tersebut telah dilaksanakan secara berkesinambungan untuk mengekalkan persebatian makna melalui seminar yang kita laksanakan ini," kata Kadisdikbud Riau, Kamsol.

Festival Lancang Kuning memiliki tujuan sebagai upaya dalam satu wadah didalam masyarakat untuk melestarikan kebudayaan Melayu. Sehingga semakin tebal sebuah persebatian yang sangat diharapkan kedepan nanti.

Kemudian mendorong percepatan visi Riau 2020 yang akan menjadikan Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara. Selain itu melalui kegiatan ini diharapkan dapat mempersatukan pikiran-pikiran yang mungkin dapat menciptakan sebuah konseb lebih fokus guna melestarikan Kebudayaan melayu di Bumi Lancang Kuning.

"Dengan diadakan seminar pada kegiatan Fesival Lancang Kuning ini, sangat kita harapkan menghasilkan sesuatu yang sangat berarti guna menjaga keutuhan marwah melayu di Riau bahkan dunia kedepan nanti," ujar Kamsol.

Kepala UPT Taman Budaya dan Museum Disdikbud Riau, Sri Mekka mengatakan, Teman Budaya salah satu instiusi pemerintah yang diantaranya memiliki tugas pokok untuk melesarikan kebudayaan Melayu Riau, akan berupaya semaksimal mungkin didalam melaksanakan segala bentuk kegiatan demi mewujudkan Visi Riau tahun 2020.

Sri Mekka mengatakan, peserta seminar ini terdiri dari perwakilan 12 kabupaten/kota, unsur seniman dan kebudayaan, guru dan dosen seni budaya, Ormas Melayu serta instansi terkait. Selain itu Seminar dihadiri oleh Assisten I Pemprov Riau.

"Diharapkan peserta seminar dapat menindaklanjuti materi-materi seminar tentang pengembangan seni dan bdaya melayu kepada masyarakat luas. Sehingga seni dan budaya Melayu tetap terjaga dan dapat menjadi pemersatu bangsa sera dunia kedepan," kata Mekka.

Selain dua kegiatan besar tersebut, Mekka mengatakan pihaknya juga melaksanakan kegiatan Pawai Budaya Lancang Kuning dalam rangka Hari Jadi Provinisi Riau ke-59. Ada perubahan rute untuk pawai budaya yang dimulai dari depan kediaman dinas Gubernur di Jalan Gajah Mada dengan finish di Jalan Sumatera. Sementara pawai mobil hias dimulai dari depan kediaman dinas Gubri menuju Jalan Sudirman dan finish di Bandai Serai.***

-

Arsip Blog

Recent Posts