Kalbar Tourism 2010 Terancam Gagal

Pontianak, Kalbar - Kalbar Tourism 2010 dinilai tidak memiliki greget. Obyek wisata yang ditawarkan terkesan itu-itu saja. Parahnya lagi, masih ada sejumlah kabupaten/kota yang belum begitu siap mengemas paket wisatanya sendiri. “Kalau saja RIPDA (Rencana Induk Pariwisata Daerah) yang telah tersusun sejak 2007 dilaksanakan dengan konsekuen, saya yakin tahun ini kita sudah sibuk melakukan promosi ke dalam dan luar negeri,” kata Tobias Ranggie, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kalimantan Barat.

Sebagai daerah yang letaknya berbatasan langsung dengan negara tetangga, Sarawak, Malaysia, Kalbar tentunya terlibat persaingan keras dalam memposisikan potensi wisata. Persaingan ini tidak dapat dihindari karena obyek dan daya tarik wisata antara Kalbar dan Sarawak relatif sama. Untuk bisa unggul, Kalbar hendaknya mampu menawarkan sesuatu yang beda. Artinya, keunikan serta ciri khas seni budaya daerah harus bisa ditonjolkan.

Konsep pembangunan berbasis kepariwisataan dapat terlihat jelas di Melaka, Malaysia. Beberapa tahun silam, Melaka terkenal sebagai salah satu negara bagian di Malaysia yang miskin. Atas kebijakan pemerintahan setempat, Melaka dijadikan daerah tujuan wisata. Adapun pesona wisata yang ditawarkan adalah seni budaya. “Pemerintah Melaka berhasil menjadikan makam Hang Tuah sebagai salah salah satu obyek wisata spiritual. Nilai historisnya semakin tinggi berkat penyajian hikayat kejayaan sang pendekar pilih tanding tersebut,” jelasnya.

Kesuksesan pembangunan dunia kepariwisataan di Melaka layak ditiru. Kebijakan pemerintahan setempat yang mau menghargai kearifan lokal layak dicontoh dan diterapkan di Kalbar. “Jika obyek wisata yang ada di Kalbar digarap secara serius, tentu nilainya tidak akan kalah dengan pesona wisata Malaysia,” tutup Tobias dengan nada optimis. (go)

Sumber: http://www.pontianakpost.com 18 Juni 2009
-

Arsip Blog

Recent Posts