Ketua Kwarnas Tutup Kemah Bakti Serumpun Sambas

Sambas, Kalbar - Kemah Budaya Serumpun Indonesia - Malaysia - Brunei Darussalam 2010, yang berlangsung selama lima hari, secara resmi ditutup oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Prof. Dr. Azrul Azwar, Sabtu.

"Dengan Pramuka kita bisa mempererat kerja sama dan persahabatan antarbangsa," kata Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Azrul Azwar, saat menutup kegiatan tersebut di halaman Kantor Bupati Sambas, Kalbar.

Dia mengatakan, kebersamaan, persaudaraan, dan persahabatan yang telah terjalin selama ini semakin dipererat lewat gerakan Pramuka Indonesia maupun gerakan Pengakap Malaysia dan Pengakap Brunei Darussalam.

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka itu berharapkan kegiatan seperti itu semakin memperkokoh hubungan antarnegara di masa mendatang.

Lagu daerah Sambas yang berjudul "Tanda Sambas" diiringan musik dari grup Arwana mengiringi penutupan KBS secara resmi.

Sebelum penutupan, digelar Karnaval Kemah Budaya Serumpun Indonesia - Malaysia - Brunei Darussalam yang berlangsung semarak.

Semua peserta KBS 2010 ikut ambil bagian meramaikan pawai. Kegiatan itu juga diikuti ribuan Pramuka Indonesia dan Pengakap dari Malaysia dan Brunei Darussalam. Kegiatan dimulai dari Halaman Kantor Bupati Sambas dan melintasi panggung kehormatan KBS 2010.

Karnaval dimeriahkan grup Drum Band dari SMK 1 Pemangkat, SMA Bonaventura Sambas dan beberapa persatuan marching band pelajar lainnya di Kabupaten Sambas.

Berbagai peragaan seni budaya, baik penampilan busana maupun penampilan atraksi seni budaya, dihadirkan di karnaval KBS kali ini. Penampilan Pengakap dari Malaysia dan Brunei Darussalam cukup memukau. Kebanyakan dari rombongan luar negeri tersebut menyajikan adat istiadat Melayu. Ciri khas yang ditonjolkan dari kedua peserta luar negeri itu yakni pakaian adat khas Melayu.

Tidak hanya kesenian Melayu, Dayak, dan Tionghoa, kesenian Reog dari Jawa juga ikut ambil bagian meramaikan pawai. Pemain reog datang dari Persatuan Masyarakat Desa Mulya Kecamatan Subah. Desa tersebut mayoritas penduduknya merupakan warga transmigrasi dari Jawa.

Bupati Sambas Buhanuddin Abdul Rasyid dan beberapa pembina Pramuka baik tingkat kwarnas maupun provinsi Kalbar turut menghadiri karnaval. Tampak juga beberapa pembina Pengakap dari Malaysia dan Brunei Darussalam yang masih setia mengikuti agenda KBS hingga hari penutupan.

Bupati didampingi Wakil Bupati beberapa pejabat eselon di lingkungan pemda melambaikan tangan kepada kontingen atau barisan karnaval yang melintasi panggung kehormatan KBS 2010.

Antusiasme masyarakat khususnya Kota Sambas terhadap karnaval tersebut cukup tinggi. Ini dibuktikan dengan dipadatinya halaman Kantor Bupati Sambas dan tepi jalan sepanjang rute karnaval. Masyarakat tampak memberikan perhatian khusus terhadap pelaksanaan KBS di Sambas.

-

Arsip Blog

Recent Posts