Pemugaran Situs Sejarah di Tidore Dipertanyakan

Tidore, Maluku Utara - Rencana Pemerintah Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara (Malut), untuk memugar situs sejarah menjadi objek pariwisata dipertanyakan keseriusannya oleh sejumlah elemen mahasiswa. Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Tidore misalnya, menilai Pemeritah Kota Tidore Kepulauan tidak memiliki rencana yang jelas terkait dengan pengembangan potensi wisata.

"Pemkot Tikep tidak memiliki rencana yang jelas, langkah-langkah konkret dalam membangun sektor pariwisata pun tidak tampak sama sekali," kata Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tidore A. Jawakonora, Senin (18/5).

Beberapa tempat yang dijadikan bahan promosi Pemkot Tikep selama ini kini dalam kondisi rusak dan tidak terurus, antara lain pagar pembatas Tugu Pendaratan armada Juan Sebastian Elcano dengan kapal Trinidad dan Victoria pada 8 November 1952. Pagar pembatas itu rusak karena abrasi sedangkan keindahan benteng Testjobe pudar akibat pengerjaan proyek jalan beberapa waktu lalu yang sampai kini tidak mendapat perhatian dari Dinas Pariwisata.

Jawakonora mengatakan, perencanaan pembangunan sektor pariwisata ke depan harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan atau lembaga yang berkompeten dengan hal itu. Menurut elemen mahasiswa tersebut, hampir sebagian besar program pengembangan sektor wisata Kota Tidore dibangun atas dasar formalitas dan keinginan pihak tertentu hingga tidak ada langkah prioritas.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tidore Salahuddin Adrias ketika dikomfirmasi mengatakan, Pemkot tetap menjaga dan melestarikan peninggalan masa lampau yang ada di Kota Tidore sebagai aset sejarah. "Kota Tikep merupakan salah satu kota tua dan bersejarah, sehingga tidak ada alasan bagi Pemkot setempat untuk menelantarkan berbagai situs sejarah," kata Salahuddin. (kom)

Sumber: http://oase.kompas.com 19 Mei 2009
-

Arsip Blog

Recent Posts