Denpasar - Masyarakat Desa Adat (Pekraman) Kesiman di jantung Kota Denpasar, Bali, mementaskan tari Rejang Renteng untuk melengkapi kegiatan ritual di Pura Dangka desa setempat.
"Pementasan kesenian yang dibawakan puluhan wanita cilik itu merupakan tradisi yang diwariskan nenek moyang secara turun-temurun hingga sekarang," kata I Nyoman Sura SSn, dosen Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Senin.
Ia melakukan penelitian dan kajian terhadap kontinyuitas Tari Rejang di Desa Kesiman Petilan, salah satu desa di jantung Kota Denpasar, yang masyarakatnya termasuk modern karena mengikuti setiap perkembangan teknologi.
Namun demikian, masyarakat desa itu hingga sekarang masih menjalankan adat dan budaya lulehur yang mereka warisi secara turun-temurun.
Sura menjelaskan, penelitian masalah seni yang dilakukannya itu mengangkat tiga masalah, yakni asal-usul, bentuk sajian serta upaya yang dilakukan masyarakat Desa Kesiman Petilan dalam mempertahankan keberadaan tari Rejang Renteng.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui latar belakang munculnya tari Rejang Renteng, bentuk sajiannya, serta usaha dalam menyelamatkan keberadaan tari di tengah arus global dewasa ini.
Dengan demikian, menurut Sura, diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap pengembangan wawasan ilmu pengetahuan di bidang seni (pertunjukan), serta meningkatkan minat belajar mengajar pada mata kuliah teori dan praktik tari di perguruan tinggi.
Upaya tersebut akan mampu memberikan manfaat akademis, yakni menambah khasanah pengetahuan tentang tari dalam dunia kesenian Bali, sekaligus sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.
Sedangkan manfaat praktis dapat dijadikan sumbangan pemikiran bagi para penentu kebijakan dalam mengembangkan dan melestarikan seni budaya Bali di tengah perkembangan pariwisata yang pesar.
Tari Rejang masuk dalam kelompok Tari Wali, salah satu tari tradisional yang gerak tarinya sangat sederhana. Untuk menarikannya, dapat dilakukan dengan berbagai posisi.
Evolusi tari Bali menunjukkan tentang pentingnya tari bagi masyarakat Hindu di Pulau Dewata.
Sementara keterkaitan unsur seni dengan agama Hindu, menurut Sura, seni mempunyai unsur ritual, emosional, kepercayaan dan rasional. (JY)
Sumber: http://oase.kompas.com
"Pementasan kesenian yang dibawakan puluhan wanita cilik itu merupakan tradisi yang diwariskan nenek moyang secara turun-temurun hingga sekarang," kata I Nyoman Sura SSn, dosen Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Senin.
Ia melakukan penelitian dan kajian terhadap kontinyuitas Tari Rejang di Desa Kesiman Petilan, salah satu desa di jantung Kota Denpasar, yang masyarakatnya termasuk modern karena mengikuti setiap perkembangan teknologi.
Namun demikian, masyarakat desa itu hingga sekarang masih menjalankan adat dan budaya lulehur yang mereka warisi secara turun-temurun.
Sura menjelaskan, penelitian masalah seni yang dilakukannya itu mengangkat tiga masalah, yakni asal-usul, bentuk sajian serta upaya yang dilakukan masyarakat Desa Kesiman Petilan dalam mempertahankan keberadaan tari Rejang Renteng.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui latar belakang munculnya tari Rejang Renteng, bentuk sajiannya, serta usaha dalam menyelamatkan keberadaan tari di tengah arus global dewasa ini.
Dengan demikian, menurut Sura, diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap pengembangan wawasan ilmu pengetahuan di bidang seni (pertunjukan), serta meningkatkan minat belajar mengajar pada mata kuliah teori dan praktik tari di perguruan tinggi.
Upaya tersebut akan mampu memberikan manfaat akademis, yakni menambah khasanah pengetahuan tentang tari dalam dunia kesenian Bali, sekaligus sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.
Sedangkan manfaat praktis dapat dijadikan sumbangan pemikiran bagi para penentu kebijakan dalam mengembangkan dan melestarikan seni budaya Bali di tengah perkembangan pariwisata yang pesar.
Tari Rejang masuk dalam kelompok Tari Wali, salah satu tari tradisional yang gerak tarinya sangat sederhana. Untuk menarikannya, dapat dilakukan dengan berbagai posisi.
Evolusi tari Bali menunjukkan tentang pentingnya tari bagi masyarakat Hindu di Pulau Dewata.
Sementara keterkaitan unsur seni dengan agama Hindu, menurut Sura, seni mempunyai unsur ritual, emosional, kepercayaan dan rasional. (JY)
Sumber: http://oase.kompas.com