Empat Pelukis Gaek dari Sumsel Pameran Bareng

Usia tidak menghalangi para pelukis Sumatera Selatan untuk berkarya dan berpameran. Hal itu tampak dari pameran lukisan bertema ”Karyaku Museumku” di Museum Tekstil, Palembang.

Pameran yang berlangsung pada 18 April sampai 25 April 2010 itu menampilkan 34 lukisan karya empat pelukis gaek dari Sumsel. Mereka adalah Suharno Manap, Yan Syarief, Usa Khismada, dan Yusuf Umar. Pameran diselenggarakan oleh Gabungan Anak Seni Sriwijaya (GASS).

Usia mereka sudah di atas 50 tahun, bahkan pelukis Yan Syarief yang paling senior di antara rekan-rakannya sudah berusia 70 tahun.

Setiap pelukis menampilkan karya terbaiknya meskipun tidak semua karya tersebut merupakan karya terbaru. Sejumlah karya dibuat beberapa tahun yang lalu.

Suharno masih getol menampilkan gaya lukisan temuannya yang disebutnya digital painting. Warna-warna cerah dan ceria mendominasi karya Suharno yang beraliran abstrak.

Suharno juga memamerkan beberapa karyanya berupa lukisan kaligrafi. Rupanya Suharno sekarang tertarik menggeluti lukisan kaligrafi. Selain menampilkan lukisan berukuran raksasa, Suharno juga menampilkan banyak lukisan mini, ukuran 20 x 20 sentimeter.

Sementara itu, pelukis Usa Khismada, yang bertahun-tahun menciptakan lukisan kaligrafi, sampai sekarang masih konsisten menggelutinya.

Usa mengatakan, dengan melukis, kita bisa mengungkapkan hal-hal yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Usa menekuni lukisan kaligrafi karena kaligrafi adalah dakwah yang diwajibkan bagi semua Muslim.

Pelukis Yan Syarief menampilkan sejumlah karya beraliran realis berjudul ”Jembatan Ampera”, ”Bakung di Tamanku”, ”Suban”, ”Awal Kedamaian Ternoda”, dan ”Perang Baratayudha”.

Semua lukisan karya Yan Syarief menampilkan detail yang tinggi. Unsur yang detail dan kerapian menjadi ciri khas karya pelukis senior itu. Lukisan Yan Syarief seolah memindahkan realitas yang ditangkap mata ke atas kanvas.

Giliran pelukis muda

Suharno mengungkapkan, pameran lukisan kali ini tidak diikuti pelukis muda karena waktu persiapan terbatas. Terpaksa Suharno mengajak rekan-rekannya sesama pelukis gaek untuk memamerkan karyanya.

”Padahal, saya mau pameran ini diikuti pelukis muda dari Sumsel. Di pameran berikutnya, giliran karya pelukis muda yang ditampilkan,” ujar Suharno.

Berdasarkan catatan Kompas, Sumsel memiliki sejumlah pelukis muda berusia di bawah 40 tahun yang potensial. Mereka adalah pelukis otodidak dan pelukis yang mengenyam pendidikan seni.

Menurut Suharno, Museum Tekstil cocok sebagai lokasi pameran karena letaknya di tengah kota. Meskipun tempatnya tidak terlalu luas, masyarakat tidak perlu pergi jauh ke gedung pameran Dewan Kesenian Sumsel di Jakabaring.

Bowo, anggota GASS sebagai panitia pameran lukisan, mengatakan, sejak pameran dibuka, jumlah pengunjung sudah mencapai 30 orang. (WAD)

Sumber: http://cetak.kompas.com
-

Arsip Blog

Recent Posts