Makassar, Sulsel - Ratusan wisatawan mancanegara akan menghadiri `Expedition in Takabonerate`, sebuah hajatan promosi pariwisata bahari di kawasan Taman Laut Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, pada Oktober mendatang. Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel Suaib Malombassang di Makassar, Jumat (28/8), mengatakan, peresmian promosi wisata Sulsel ini menurut rencana akan dilaksanakan di atas kapal rumah sakit Dr Suharso milik TNI AL saat berlabuh di dermaga pulau Atol (karang) Takabonerate.
"Sedikitnya 600 wisatawan asing dari berbagai negara antara lain dari China, Jepang, Malaysia, Singapura dan Eropa akan hadir pada acara pembukaan di kawasan taman laut indah di dunia itu," ujar Suaib. Wisatawan yang akan datang yakni dari berbagai profesi dan kalangan industri pariwiata antara lain peneliti, pencinta olahraga selam, termasuk sejumlah fotografer yang akan mengabadikan panorama bawah laut yang mepersona itu.
Pada kegiatan ini, ujar Sauib, pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemkab Kepulauan Selayar juga menggelar seminar dan diskusi tentang potensi wisata bahari Takabonerate yang memiliki keindahan panorama bawah laut terindah ketiga di dunai setelah Maladewa dan Afrika. "Pulau Takabonerate tidak kalah indahnya dengan Laut Bunaken, Sulut, namun karena kalah promosi dan minim sarana transportasi, pulau Atol di Selayar ini belum dikenal secara luas di mancanegara," kata Suaib.
Pada seminar nanti akan tampil sejumlah pembicara antara lain Dirjen Pariwisata Deparsenibud dan kalangan industri pariwisata serta calon investor dari mancanegara. "Kita gencar mempromosikan Takabonerate untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke kawasan wisata bahari yang memiliki terumbu karang yang indah serta berbagai spesies ikan hias serta hamparan pasir putih yang membentang sepajang garis pantai," kata Bupati Kepulauan Selayar Syahrir Wahab.
Pemkab Selayar mendukung kegiatan ini sebagai ajang promosi potensi wisata bahari yang ada di taman laut Takabonerate dengan menyiapkan akomodasi dan fasilitas Lainnya yang diperlukan wisatawan. "Kita telah menyiapkan sekitar 300 kamar dan puluhan rumah penduduk sesuai standar dan puluhan kapal serta perahu tradisional milik nelayan setempat," kata Syahrir. (Ant/OL-03)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com