Jelang Peresmian Wisata Malam, Kota Tua Masih Rawan

Jakarta - Jelang peresmian wisata malam di kawasan Kota Tua, 27 Juni 2009 mendatang, Paguyuban Kota Tua meminta Pemkot Jakarta Barat meningkatkan pengamanan di kawasan tersebut. Pihak paguyuban menilai saat ini kawasan tersebut masih bisa dikategorikan rawan kejahatan. Ketua Harian Paguyuban Kota Tua Jacky Sutiono, Selasa (2/6) mengungkapkan tidak kondusifnya keamanan kota tua antara lain di sekitar kawasan Jl Kali Besar Barat.

"Setiap malam kawasan dengan bangunan-bangunan tua tak berpenghuni itu dipenuhi para pekerja seks komersial yang mangkal," ujarnya. Selain PSK, kawasan tersebut juga terlihat semrawut dengan adanya parkir liar serta pedagang kaki lima yang banyak memenuhi lokasi. "Kami berharap Pemkot Jakbar dapat segera menyelesaikan masalah tersebut," ujarnya.

Sebagai pihak yang terlibat langsung dalam pengelolaan kegiatan wisata malam kota tua, Paguyuban tidak ingin persoalan keamanan bisa menjadi penghambat apabila tidak segera dibenahi. "Keamanan harus menjadi perhatian penting karena menyangkut kenyaman para wisatawan yang ingin menikmati suasana wisata malam," ujar Jacky. Ia juga mengkhawatirkan kondisi lingkungan kota tua yang tidak kondusif bagi pengunjung, terutama para wisatawan asing. Terlebih pelaksanaan kegiatan wisata malam digelar mulai pukul 17.00-02.00 dini hari.

Selain keamanan, hal lain yang perlu dibenahi di Kawasan Kota Tua adalah masalah kemacetan dan kebersihan. "Kalau macet dan kotor bagaimana orang mau tertarik untuk datang ke Kota Tua," tuturnya. Asisten Perekonomian dan Administrasi Jakarta Barat, Eldi Andi mengatakan untuk pengamanan kawasan Kota Tua pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti kepolisian, satpol PP, kecamatan dan kelurahan. "Saat ini persiapan wisata malam yang merupakan kerjasama antara pihak Pemkot, Paguyuban Kota Tua serta para sponsor ini telah mencapai 75 persen," ujar Eldi.

Wisata malam kota tua akan dijadikan sebagai contoh awal pengembangan kawasan kota tua. Rencananya pada malam perdana di lokasi tersebut akan dipasang tiga panggung atraksi kesenian, tepatnya di depan museum wayang.

Konsep yang akan diusung dalam wisata malam itu antara lain, wisata belanja yang dilengkapi stand-stand cinderamata maupun souvenir kerajinan tangan hasil masyarakat serta wisata kuliner yang menyajikan berbagai makanan khas rakyat seperti masakan khas Betawi, eropa dan China. Sebagai tahap awal akan didirikan 110 stand . Rinciannya 34 unit digunakan sebagai pusat cinderamata, 50 unit menjual fasion, dan 26 unit sebagai ruang pusat wisata kuliner. "Kami juga akan mendirikan tiga unit tambahan sebagai pusat informasi mengenai Jakarta Barat yang dikelola pemerintah kota," jelas Eldi. (Jui/OL-03)

Sumber: http://www.mediaindonesia.com 3 Juni 2009
-

Arsip Blog

Recent Posts