Polewali Mandar, Sulbar - Perayaan ulang tahun Polewali Mandar ke-55 di kota Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Sabtu (27/12/2014), berlangsung meriah dan semarak. Ribuan warga dari 16 kecamatan termasuk aparat pemerintah kecamatan dan SKPD di Polewali Mandar mengikuti karnaval budaya.sambil berkeliling kota.
Karnaval itu memamerkan aneka tradisi lokal seperti tenun sakbe mandar, kesenian dan pakaian adat dari lima etnis, pameran aneka buah yang menjadi produksi unggulan masing-masing kecamatan hingga pameran batu mulia yang melimpah menjadi tontonan ribuan warga kota di sepanjang rute yang dilalui peserta karnaval. Ribuan warga dari 16 kecamatan termasuk aparat pemerintah kecamatan dan SKPD mengikuti karnaval budaya dalam rangka memeriahkan HUT tersebut.
Karnaval tahun ini berbeda dengan karnaval budaya sebelumnya yang mengangkat tema festival sayyang pattuddu yang mencatat rekor muri, tahun ini karnaval budaya justru mengangkat kekayaaan dan keunikan budaya dari lima etnis yang mendiami wilayah Polewali Mandar yang terkenal hidup rukun dan damai lantaran mereka terikat dalam tradisi siwaliparri atau tolong menolong dan saling menghargai.
Tak heran, peserta karnaval kemarin menampilkan aneka kesenian tradisional dari lima etnis Mandar, Toraja, Bugis, Makassar hingga etnis Jawa yang hidup berdampingan secara rukun dan damai. Komunitas Jawa misalnya menampilkan kesenian reok, salah satu kesenian nasional yang sempat dikelaim pemerintah Malaysia sebagai karya kebudayaan mereka.
Etnis Mandar justru menampilkan kesenian Rebana dan Kottau atau Pamanca salah satu beladiri lokal yang tetap lestari hingga kini. Sementara etnis lain, seperti Toraja Makassar dan Mamasa menampilkan pakaian adat yang cantik dan manik-manik.
Peserta karnaval dari 16 kecamatan ini juga menampilkan kerajinan dan kesenian khas mereka hingga menampilkan produksi pertanian unggulan masing-masing kecamatan sebagai daya saing yang mereka unggulkan masing-masing.
Kecamatan Tutar, misalnya, menampilkan kekayaan batu permata yang melimpah dan kini mulai digandrungi warga sebagai salah satu potensi kekayaan asal daerah mereka. Yang menarik ribuan pegawai dari 16 kecamatan termasuk SKPD kompak memakai seragam putih sebagai simbol atau Komitmen dalam meningkatkan etos kerja dalam memberi pelayanan kepada publik.
Petugas pemadam kebakaran yang mengambil bagian dalam memeriahkan HUT Polman ke-55 tahun hari ini juga sempat membuat warga berdecak kagum saat menyaksikan atraksi para petugas yang berani membelah lautan api dalam menyelamatkan korban kebakaran termasuk harta benda mereka dari kobaran api.
Ketua panitia yang juga Kepala Dinas Pariwisata Polman Hajja Andi Nursami MP menyebutkan karnaval budaya tahun sengaja mengangkat tema tentang keragaman dan kekayaan budaya, tradisi dan kekayaan alam Polewali Mandar sebagai satu kesatuan kekuatan di masa mendatang.
Kekayaan budaya dari lima etnis yang tetap lestari dinilai sebagai sebuah kekuatan sekaligus sebagai potensi wisata di masa mendatang. Festival yang mengangkat kekayaan budaya, tradisi dan hasil bumi di Polewali mandar ini diharapkan kelak bisa menjadi salah satu objek wisata tahunan yang menarik perhatian wistawan lokal nasional bahkan mancanegara seperti halnya festival sayyang pattuddu atau fstival kuda yang pandai menari hingga festival sandeq yang telah mendunia dan menarik minat tidak hanya bagi wisatawan lokal, nasional tapi juga wisatawan mancanegara.
Sumber: http://regional.kompas.com