Meulaboh, NAD - Tiga dosen dari negara Malaysia bersama enam pembicara lainnya, ikut meramaikan syareh (seminar) budaya, yang merupakan rangkaian kegiatan Pekan Kebudayaan Aceh Barat (PKAB). Pelaksanaan seminar budaya yang diikuti 150 peserta itu, dibuka Sekda Aceh Barat, Bukhari MM di aula Kantor Bupati Aceh Barat, Selasa (23/12).
Tiga dosen dari Malaysia itu, yakni Prof Dr Ahmad Azrin Adnan, Prof Dr Kamaruddin M Said, dan Prof Datuk Dr Yahaya Ibrahim. Sedangkan pembicara lainnya, Prof Darwis A Soelaiman MA PhD (Unsyiah), Dr Kamal A Arif MEng (dosen IT), Dr TA Mawardi MA Hum (Unsyiah), Hermansyah MTh MA Hum (UIN), dan HT Ahmad Dadek SH (Pemkab Aceh Barat).
“Dari seminar ini dilahirkan sebuah kesimpulan bahwa Aceh Barat harus menetapkan dengan qanun tentang budaya, dimana diatur pelaksanaan PKAB secara teratur,” kata Dadek kepada Serambi, kemarin. Hal itu sesuai dengan argumen yang disampaikan para dosen dari Malaysia, bahwa budaya sangat membantu dalam pembangunan sebuah bangsa.
Sementara itu, di lokasi stand dan expo dipadati warga dari berbagai kalangan menyaksikan PKAB yang akan berlangsung hingga 29 Desember mendatang. Selain itu, sejumlah aneka lomba terus dipertandingkan seperti lomba menganyam tikar, lomba rapai geleng, lomba serune kale, sidalupa, rapai dongeng, dan penampilan musik bambu.
Di lokasi stan juga ditampilkan berbagai jenis ciri khas masing-masing kecamatan, seperti Kecamatan Pante Ceureumen menampilkan batu giok, sebab daerah mereka merupakan salah satu daerah penghasil batu giok yang kini diburu warga. Sedangkan di stan Kecamatan Sungaimas, di antaranya menampilkan sebuah baju berumur 115 tahun milik Pocut Baren, seorang wanita pemberani yang ikut berperang melawan penjajah Belanda.
Sumber: http://aceh.tribunnews.com