Batam, Kepri - Sebanyak 24 tim dari Kepulauan Riau dan Malaysia terdaftar untuk bersaing dalam Tarung Pantun Provinsi Kepri ketiga yang diselenggarakan mulai Sabtu (20/12) di Gedung Lembaga Adat Melayu, Kota Batam.
"Ada 20 peserta dari kota-kabupaten di Provinsi Kepri yang mendaftar. Sementara empat tim lainnya berasal dari Malaysia. Kami masih membuka pendaftaran peserta lain," kata perwakilan penyelenggara dari Batam Bisa Production Rahmat Wahid di Batam, Kamis.
Rahmat mengatakan acara tersebut digelar untuk melestarikan budaya berpantun pada seluruh masyarakat Kepri yang mendiami tanah Melayu.
"Identitas tersebut harus terus dilestarikan meski jaman terus mengalami kemajuan. Hal tersebut tidak boleh ditinggalkan," kata dia.
Ia mengatakan daerah yang mengirimkan timnya antaralain Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Karimun, Kabupaten Lingga.
Tarung Pantun tersebut merupakan yang ketiga setelah sebelumnya telah sukses digelar perlombaan putaran pertama dan kedua.
"Kami tidak membatasi jumlah peserta. Siapa saja boleh mendaftar agar budaya berpantun semakin diminati oleh seluruh lapisan masyarakat," kata Rahmat.
Selain akan mendapatkan uang pembinaan total puluhan juta rupiah, pemenang juga akan mendapatkan piala tetap dan piala bergilir dari Hardi S Hood yang merupakan anggota DPD-RI perwakilan Kepri.
"Bagi peserta dari luar Batam, kata dia, akan dijemput oleh panitia dari pelabuhan atau bandara dan disiapkan penginapan selama berada di Batam," kata dia.
Kegiatan tersebut, kata dia, juga didukung oleh Ketua Komite III DPD RI Hardi S Hood, LAM Kota Batam, Sanggar Seni Bulan Mengambang serta Perempuan Batam Bisa.
Pantun merupakan salah satu ciri budaya Melayu yang hingga kini terus diucapkan dalam semua kegiatan yang dilakasanakan di Tanah Melayu khususnya Provinsi Kepri.
Sumber: http://www.antaranews.com