Tembilahan, Riau - Tradisi unik tolak bala warga Kabupaten Indragiri Hilir dalam peringatan Arba Mustamir, jatuh pada Rabu terakhir di Bulan Safar dalam penanggalan kalender Hijriah. Budaya ini sudah turun temurun dilaksanakan.
"Hari Rabu itu dalam masyarakat kita sama dengan Hari Arba. Sedangkan Bulan Safar identik dengan bulan panas dan bulan musibah. Untuk menolak musibah kita peringati acara Arba Mustamir," ujar Ani warga Jalan Sederhana, dikutip dari riaumandiri, Jumat (11/12/2015).
Acara Arba Mustamir menurutnya diisi dengan pengajian dan juga tausiah. Intinya, supaya masyarakat menyadari akan apa yang telah mereka lakukan selama ini.
"Kalau memang melakukan dosa, segera minta ampun dan bertobat kepada Allah, supaya tak menurunkan bala musibah yang imbasnya bukan hanya pelaku, melainkan seluruh warga masyarakat," jelasnya. Selain pengajian dan tausiah, biasanya ada makanan yang dibuat dan disediakan. Nantinya, warga yang tidak ikutpun memperingati Arba Mustamir tetap akan diberikan makanan tersebut.
Tradisi ini sudah diwariskan dari generasi ke genarasi. Biasa pada bulan ini untuk hal penting seperti perkawinan dan membuat rumah tidak dilakukan. Karena Bulan Safar dianggap bulan panas, hingga tak bagus untuk dua kegiatan tersebut.
"Orang tua kita dulu kalau sudah Bulan Safar tidak akan melakukan dua aktivitas tersebut. Malah kalau bekerja yang menggunakan senjata tajam, sangat hati-hati sekali," kata Wahid, warga Tembilahan lainnya.
Sumber: http://news.okezone.com