Pangkalan Kerinci, Riau - Kegembiraan dan rasa ingin tahu tergambar dari wajah pengunjung ketika mengunjungi satu per satu stan budaya yang digelar oleh 11 paguyuban Riau Kompleks, di lapangan merdeka PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Dalam acara Pekan Seni dan Budaya Riau Kompleks 2015, masing-masing paguyuban menampilkan ciri khas dan keunikannya selama sepekan, 16-21 November akhir bulan lalu.
Mulai dari mencicipi batagor, makanan khas sunda di stan Paguyuban Pandanwangi, ada pula yang berfoto di depan Replika Kapal Lancang Kuning di stan milik paguyuban Ikatan Keluarga Melayu Riau (IKMR). Suasana keberagaman ini sangat terasa dalam acara tahunan yang bertemakan Indahnya Toleransi dalam Keberagaman.
Acara tersebut dibuka secara langsung oleh Bupati Pelalawan, HM Harris didampingi Direktur RAPP, Rudi Fajar serta sejumlah Forkompinda, Tokoh Masyarakat Pelalawan, serta jajaran manajemen perusahaan. Dalam sambutannya, Harris mengatakan Pekan Seni dan Budaya yang digelar RAPP turut menyumbang pembangunan masyarakat di Kabupaten Pelalawan.
’Ini sebuah kekayaan dari daerah dan kota yang memiliki pengalaman dan kawasan dengan keberagaman budaya,†ujar Harris.
Bupati Kabupaten Pelalawan, HM Harris, mengunjungi salah satu stan paguyuban usai membuka acara Pekan Seni dan Budaya Riau Kompleks 2015 di Lapangan Merdeka, Komplek RAPP.
Direktur RAPP, Rudi Fajar menghimbau segenap warga Riau Komplek untuk terus membina keberagaman demi terciptanya persatuan. â€Å“Keberagaman ini adalah kekayaan yang kita miliki dan harus dibina untuk menambah persatuan kita. Sungguh indah benar keberagaman dan kekompakan ini dijaga, sebab jika tidak dijaga, satu sama lain akan mulai berkelompok," ucap Rudi.
Sebelas paguyuban yang berpartisipasi dalam Pekan Seni dan Budaya 2015 ini antara lain IKMR (Ikatan Keluarga Melayu Riau), IKM (Ikatan Keluarga Minang), IKABA (Ikatan Keluarga Asal Batak Toba), IKN (Ikatan Keluarga Nias), IKASS (Ikatan Keluarga Asal Sumsel), PUNGGAWA (Persatuan Tunggal Warga), PERMASA (Persatuan Masyarakat Aceh), HIKMAT (Himpunan Muslim Asal Tapanuli), MERGASILIMA (Paguyuban Masyarakat Karo), PANDAN WANGI (Paguyuban Masyarakat Sunda) dan IKT (Ikatan Keluarga Tionghoa). Sementara, tahun 2015 ini, paguyuban Minang atau IKM berhasil mempertahankan gelar sebagai Juara Umum.
Para peserta Pawai Budaya tampak antusias berkeliling Riau Komplek untuk memperkenalkan ragam budaya dari masing-masing daerah.
Unik dan Mendidik
Stan IKMR memajang replika Kapal Lancang Kuning lengkap dengan penjelasan dan sejarah Legenda Kapal Lancang Kuning. Nuasa warna kuning di stan ini semakin memberi kesan mewahnya Kapal Lancang Kuning yang dijadikan lambang Provinsi Riau ini. Begitu juga dengan stan IKM yang dibangun menyerupai sebuah Rumah Gadang, rumah adat asli Minang Kabau, Sumatera Barat. Ketua IKM Riau Kompleks, Dasrul Amril meyebutkan, IKM selalu menata stan dengan tema yang berbeda setiap harinya, mulai dari tema makanan, pahlawan, dan tempat pariwisata.
Salah satu atraksi kesenian dari Ikatan Keluarga Minang (IKM) turut menyemarakkan Pekan Seni dan Budaya 2015.
Salah seorang pengunjung, Mukhni, mengaku bangga dan mengapresiasi kegiatan pekan budaya ini sebagai salah satu upaya pemersatu keberagaman warga Riau Komplek.
’Saya merasa setiap suku diakui. Selain menumbuhkan kebanggaaan terhadap budaya masing-masing, acara ini juga semakin meningkatkan jiwa nasionalisme saya karena ternyata Indonesia itu kaya" ujar karyawan yang bekerja di Riau Prima Energi (RPE) ini.
Sumber: http://www.goriau.com