Adat Maudu Lompoa Jelang Maulid, Wanita Pengisi Bakul Harus Suci

Makassar, Sulsel - Jika masyarakat Yogyakarta memiliki tradisi Sekaten, masyarakat Takalar, khususnya Desa Cikoang, juga mempunyai tradisi khas untuk menyambut peringatan kelahiran Nabi Muhammad. Tradisi itu disebut Maudu Lompoa.

Tradisi itu bahkan sudah menjadi agenda wisata religi tahunan di Sulawesi Selatan. Maudu Lompoa kembali digelar pada peringatan maulud nabi 1437 Hijriah yang jatuh pada Kamis, 24 Desember 2015. Jarak tempuh dari Makassar ke Cikoang sendiri sekitar 80 kilometer,

"Ritual ini ungkapan syukur atas berlimpahnya berkah rezeki dari hasil panen dengan menyediakan beras, ayam, telur, minyak kelapa, julung-julung (perahu), bagi setiap orang dalam satu keluarga di Desa Cikoang," ujar Daeng Tarring, salah seorang warga Cikoang, di Kota Makassar, Selasa (22/12/2015).

Pelaksanaan tradisi tidak bisa sembarangan. Hanya perempuan yang suci dari hadas dan najis yang boleh mengisi bakul dengan beragam bahan makanan. Tahapan itu sekaligus mengawali jalannya prosesi. Sebelum itu, warga menghias telur-telur ayam dengan warna-warna menarik.

"Nasi setengah masak, kemudian ayam yang telah disembelih dan telah dibersihkan, dibungkus daun pisang lalu dimasukkan ke dasar bakul. Permukaan bakul ditutup dengan daun pisang selanjutnya telur-telur rebus warna-warni yang ditusukkan setangkai kayu kecil ditancapkan di atas nasi dalam bakul," tutur Daeng Tarring.

Munir, mahasiswa asal Kabupaten Takalar, menambahkan persiapan lain yang tidak kalah menarik sebelum prosesi. Sebelum 12 Rabiul Awal atau hari lahir Nabi Muhammad, yakni sekitar 10 Safar, warga sengaja mengurung ayam-ayam yang akan dipersembahkan dalam prosesi agar ayam-ayam itu tidak memakan najis.

Nasi dan lauk pauk yang telah masak itu dinamakan Ka'do Minyak. Bentuknya sekilas mirip dengan tumpeng yang sering disajikan dalam berbagai perayaan. Hidangan itu nantinya akan dibawa ke tengah Sungai Cikoang setelah dibacakan doa oleh tetua adat.

Begitu sajian sampai ke tengah sungai, warga segera berenang dan memperebutkan makanan yang dianggap akan membawa berkah itu.

Lomba Bakul Hias

Peringatan Maulid Nabi juga akan digelar warga Makassar di pelataran Anjungan Pantai Losari, Jalan Penghibur, Makassar, Sulawesi Selatan. Warga juga akan menggelar tradisi Maudu Lompoa yang dimeriahkan dengan lomba bakul hias Maulid antarinstansi di Pemkot Makassar.

"Kali ini, kami kemas berbeda karena lokasinya di bibir pantai yaitu Losari. Selain tabligh akbar, ada juga lomba bakul hias Maulid antar instansi se-Kota Makassar," kata Sekretaris Daerah Kota Makassar Ibrahim Saleh di Balai Kota, Jalan Ahmad Yani.

Ibrahim menjelaskan tema yang diangkat tahun ini ialah "Dengan Maulud Lampoa Nabi Besar Muhammad SAW 1437H, Mari Kita Teladani Akhlak Rasulullah dalam Mewujudkan Kota Makassar 2x+ Baik."

"Kita juga berharap peran serta masyarakat menyukseskan Maudu Lompoa untuk ikut dan beramai-ramai memeriahkan tabligh akbar yang rencananya akan dimulai pukul 15.00 Wita hingga selepas Isya," kata Ibrahim.

-

Arsip Blog

Recent Posts