Solo, Jateng - Pakar Budaya, Sri Hastanto menyatakan, penanaman nilai-nilai budaya kepada generasi muda seharusnya dimulai sejak dini, bahkan sejak mereka masih dalam kandungan. Pengenalan budaya dimulai oleh keluarga kepada lingkungan yang berbudaya.
“Penanaman budaya ini sangat penting bahkan harus dimulai sejak di dalam kandungan hingga lahir,” jelas mantan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Sri Hastanto kepada wartawan, acara Dialog Kebudayaan yang diadakan Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Hotel Royal Heritage Solo, Senin (7/12).
Pendidikan tentang berkesenian dan budaya saat ini, menurut Hastanto, sudah masuk dalam kurikulum dalam pembelajaran di sekolah-sekolah di berbagai jenjang secara umum. Namun pembelajaran tersebut sejauh ini belum optimal membentuk karakter generasi muda yang cinta terhadap budayanya, bahkan memiliki minat tinggi untuk melestarikannya.
Oleh karena itu, menurut Hastanto, perlu perombakan total dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia. Hal itu sebagai upaya mengembalikan dan menumbuhkan nilai-nilai luhur budaya Indonesia yang saat ini semakin luntur, khususnya dalam diri generasi muda.
Dialog tersebut juga menghadirkan dua pembicara lainnya, Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud, Harry Widianto, dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Solo, Eny Tyasni Susana.
Sumber: http://www.timlo.net