Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ankara bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meresmikan berdirinya Rumah Budaya Indonesia (Endonezya Kultur Evi) di Ankara, Turki. Peresmian ruang publik untuk memperkenalkan kekayaan budaya bangsa ini menghadirkan maestro tari Indonesia, Didik Nini Thowok.
Peresmian Rumah Budaya Indonesia dikemas dalam pagelaran budaya Harika Endonezya (Wonderful Indonesia) yang diselenggarakan pada Jumat (27/11/2015) di Genclik Park Kultur Merkezi, Ulus, Ankara, demikian siaran pers KBRI di Ankara, Rabu (2/12/2015).
Pagelaran budaya tersebut menampilkan maestro tari Indonesia, Didik Nini Thowok, yang memukau para penonton dengan tarian Topeng Dwimuka Jepindo. Penonton Turki yang haus hiburan atraktif dan menghibur juga terpukau dengan penampilan Didik ketika membawakan tarian Lengger Banyumas.
Dalam pagelaran yang dihadiri oleh para pejabat tinggi Turki, kalangan diplomatik, para pengusaha Turki serta pemerhati budaya Indonesia, juga ditampilkan berbagai kesenian tradisional Indonesia, antara lain angklung, tari yapong, tari rapai, tari legong, tari kipas Makassar, tari saman dan tari piring, serta tarian tradisional Turki, yakni tari Seymenler yang menggambarkan kepahlawanan Ataturk dan tari Karadenis yang mencerminkan kebudayaan Turki di daerah Laut Hitam.
Aneka kesenian Indonesia dan Turki tersebut diperagakan oleh para pelajar dan masyarakat Indonesia dan Turki.
Duta Besar RI untuk Turki Wardana menyatakan pendirian Rumah Budaya Indonesia bertujuan untuk memperkenalkan warisan budaya dan meningkatkan citra budaya Indonesia, meningkatkan kerja sama di bidang kebudayaan serta menyediakan layanan informasi tentang Indonesia.
Rumah Budaya Indonesia juga diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan budaya Indonesia di luar negeri, sekaligus berperan sebagai wahana diplomasi budaya. Rumah Budaya Indonesia di Turki merupakan salah satu dari sepuluh pusat kebudayaan Indonesia di luar negeri.
Pada 2015, Rumah Budaya Indonesia di Turki menyelenggarakan pelatihan seni budaya Indonesia yang diikuti oleh pelajar, mahasiswa dan masyarakat Indonesia dan Turki, antara lain pelatihan tari dan angklung serta pelatihan Bahasa Indonesia bagi warga negara Turki, serta melakukan promosi budaya Indonesia di berbagai kota di Turki.
Kedekatan masyarakat Indonesia dan Turki yang terjalin sejak abad ke-16 dan rasa persaudaraan sebagai sesama Muslim diharapkan akan semakin mendekatkan dan menguatkan kerja sama kedua negara di bidang sosial dan budaya.
Rumah Budaya Indonesia dikembangkan di 10 negara, yaitu di Timor Leste, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Prancis, Singapura, dan Turki.
Sumber: http://kabar24.bisnis.com