Metro Gelar Pekan Seni Tradisi Tampilkan Pesta Etnik

Metro, Lampung - Pekan seni tradisi akan menyemarakkan jelang tutup tahun. Selama tiga hari tiga malam dunia seni tradisonal akan membahana di Nuwo Budaya, Ganjarasri, Metro Barat.

Pekan seni yang akan menganimo masyarakat pencinta seni itu digelar Dinas Pendidikan Budaya Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kota Metro mulai Sabtu (19/12/2015). Pekan seni tradisi yang berakhir pada 21 Desember 2015 itu akan menampilkan berbagai etnik di Bumi Sai Wawai.

Ketua Pelaksana Pekan Seni Tradisi Rifian Chepy menerangkan kegiatan ini merupakan panggung seni tradisi untuk etnik-etnik yang ada di Kota Metro. Selama tiga hari, panggung Pentas Seni Tradisi akan diisi seni masyarakat Lampung, Batak, Padang, Jawa, Bali, Tionghoa, serta sanggar-sanggar hasil kursus seni di Nuwo Budayo.

"Digelarnya kegiatan ini untuk menggairahkan kembali seni tradisi dan mendorong mereka (insan seni, red) agar mulai mendirikan sanggar seni dan rutin berlatih. Sebab, event ini akan kita gelar dua kali setahun," paparnya, Jumat (18/12/2015). Selain itu gelar seni juga menjadi agenda pesta akhir tahun.

Ia menambahkan selain memacu gairah insan seni di Kota Metro, kegiatan tersebut bertujuan mengenalkan Nuwo Budayo kepada masyarakat Metro dan sekitarnya. Nuwo Budayo dapat dimanfaatkan semua etnik di Kota Metro bagi kegiatan kebudayaan.

"Ini (Nuwo Budayo, red) rumah budaya bagi seluruh etnik di Bumi Sai Wawai. Sangat diperbolehkan untuk kegiatan kebudayaan," tegasnya.

Pada kesempatan berbeda, Ketua Dewan Pendidikan Metro Nasrianto Effendi mengapresiasi Pentas Seni Tradisi yang akan digelar Disdikbudpora. Menurut dia, kegiatan tersebut sangat dibutuhkan untuk terus menjaga dan melestarikan kesenian budaya di Kota Metro.

"Itu kegiatan yang sangat bagus karena membuka ruang dan memberikan kesempatan bagi insan seni untuk menunjukkan kesenian budaya masing-masing etnik,” ucapnya di Dewan, Kamis (17/1/2/2015). Menurut politisi PKS Nasrianto, selama ini memang sangat sedikit kesempatan bagi kesenian budaya kita untuk tampil dan digelar melalui pertunjukan.

Ia menambahkan melestarikan budaya juga merupakan tanggung jawab bersama. Sebab itu, kegiatan semacam hendaknya dijadikan agenda rutin nantinya. “Kami di Dewan akan mendukung,” tambahnya.

Dia mengatakan DPRD telah menganggarkan pelatihan bagi kesenian daerah. Meski tidak banyak, ia memastikan ke depan akan terus mendorong anggaran bagi pelatihan kesenian tradisional di Kota Metro terus meningkat.

"Sudah kita anggarkan untuk pelatihannya di APBD 2016. Memang belum tidak banyak. Namun saya berharap dari Pemkot Metro dapat mengusulkannya kembali anggaran pelatihan yang lebih besar lagi di perubahan atau tahun berikutnya. Dan kalau bisa jangan terpisah. Misalnya saya kemarin menemukan anggaran pelatihan itu ada di dua dinas. Cukup di satu dinas saja," jelas dia.

Menurut Nasrianto, dengan memberikan ruang bagi kesenian tradisional untuk mempertunjukkan keindahannya, tidak hanya akan melestarikan seni tradisional, tapi tidak menutup kemungkinan hal tersebut mampu menarik minat masyarakat Metro dan sekitarnya untuk menyaksikannya hingga menjadi sebuah objek wisata di Kota Metro.

"Tidak boleh sekali atau dua kali saja. Harus terus-menerus pentas itu dilakukan. Jadi bisa menarik minat masyarakat Metro yang ingin melihat hal baru. Jadi selain melestarikan seni budaya tradisional, juga bisa jadi objek wisata baru. Kalau Pemkot Metro membutuhkan tari budaya untuk dipertunjukkan pada sebuah acara juga tidak butuh latihan panjang karena pasti mereka sudah siap," tutupnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts