Warga Kinahrejo Bikin Wisata Lahar Merapi

Sleman, DIY - Kawasan Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Jawa Tengah, yang luluh lantak akibat erupsi Merapi beberapa waktu lalu kini menjadi tujuan wisata baru, yaitu “lava tour” atau wisata lahar dingin.

Material vulkanik berupa pasir, batu, dan lumpur yang menumpuk membuat perjalanan tersendat. Warga setempat akan membuat program wisata dengan menggunakan sepeda motor jenis trail.

“Para wisatawan akan kami tawari menggunakan sepeda motor jenis trail, selain itu juga akan ada gerakan menanam pohon di lokasi bencana,” kata Agus Choliq, salah seorang pendamping masyarakat Kinahrejo, Senin (20/12)

Ia menambahkan, lokasi wisata itu merupakan kampung almarhum Mbah Maridjan, juru kunci Merapi yang ikut menjadi korban erupsi 26 Oktober lalu. Dusun itu hancur total akibat erupsi Merapi. Kegiatan ini bisa membantu memberdayakan perekonomian warga Kinahrejo, sebab mereka kehilangan seluruh harta benda dan rumah akibat erupsi Merapi lalu.

Dusun Kinahrejo sebelum erupsi dihuni oleh sekitar 86 kepala keluarga. Mereka saat ini masih tinggal di barak pengungsian Balai Desa Umbulharjo dan sebagian menempati shelter atau hunian sementara yang disediakan pemerintah dan para donatur di berbagai lokasi.

Wisata dengan menggunakan sepeda motor jenis trail ditujukan bagi para petualang dan penggemar trail yang sekaligus bisa memanfaatkan medan terjal yang ada di lokasi bencana. “Jalan di daerah bencana kan dipenuhi oleh material gunung, itu menjadi daya tarik bagi penggemar trail untuk ber-motocross, selain itu juga bisa menikmati pemandangan gunung Merapi dari dekat,” kata dia.

Paket wisata dengan menggunakan sepeda motor trail, kata dia, juga dibarengi dengan penanaman pohon di lokasi bencana. Sebab pepohonan, baik yang tinggi maupun yang pendek tumbang dan terbakar oleh awan panas Merapi. “Pohon-pohon yang akan ditanam yaitu pohon kayu besar, diutamakan pohon buah-buahan,” kata Agus.

Wisata lahar itu juga ditujukan bagi wisatawan manca Negara. Pihaknya sudah mulai melatih pemuda warga setempat sebagai pramu wisata dengan mengajari bahasa Inggris.

Para wisatawan juga akan disambut dengan kesenian jathilan yang memang menjadi salah satu kesenian yang digandrungi di daerah tersebut. “Semua aset dan alat kesenian ludes diterjang awan panas atau tertimbun lahar dingin maupun panas,” kata Wahyono, salah seorang pemuda Kinahrejo.

Menurut Bejo Mulyono, pihaknya masih mengkoordinasikan rencana wisata dengan menggunakan trail. Saat ini jika hari libur ribuan wisatawan menyerbu lokasi bencana. Sedangkan di hari biasa jumlah wisatawan mencapai 500 orang. “Kami sedang mengkoordinasikan soal wisata lahar ini, hal ini semata untuk menghindarkan warga meminta sumbangan di setiap tempat,” kata Bejo.

-

Arsip Blog

Recent Posts