Bukti Kehidupan Purbakala Ditemukan di Riau

Pekanbaru, Riau - Untuk pertama kalinya, ditemukan bukti kehidupan pra sejarah di Provinsi Riau yang diperkirakan jauh lebih tua dari Candi Muara Takus. Bukti kehidupan pra sejarah tersebut berupa alat batu Paleolitik yang ditemukan di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Singingi di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Alat batu paleolitik yang ditemukan berupa satu buah perimbas, satu buah penetak, dua buah serut, batu inti dan serpih. Berdasarkan temuan alat-alat batu tersebut, dari hasil penelitian sementara disimpulkan bahwa di Provinsi Riau telah dihuni sejak masa pra sejarah pada masa Pleistosen. Dengan adanya alat-alat zaman purbakala ini menunjukkan adanya aktivitas manusia berupa pencaharian bahan, pemangkasan, dan penggunaan alat-alat tersebut.

Penemu alat batu paleolitik yang juga Akademisi Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut, Dr Widya Hayati MA, Rabu (12/8), mengatakan, berdasarkan persamaan temuan budaya paleolitiknya, maka diduga manusia pendukung alat bantu yang ditemukan di Provinsi Riau adalah Homo Sapiens atau Pithecantropus. “Untuk analisis detail, maka temuan batu zaman paleolitik ini akan analisis oleh staf ahli pra sejarah dan ahli geoarkeologi dari tim Pusat Studi Kebudayaan UGM yang tergabung dalam Tim Kegiatan Penyusunan Kebijakan Tentang Budaya Lokal Daerah,`` ujar Widuya yang didampingi Staf Pusat Studi Kebudayaan UGM Agustri Hascahyo dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Joni Irwan. Agustri menambahkan penemuan ini bermula dari kerja sama kegiatan pusat Kebudayaan UGM dengan Provinsi Riau dalam penyusunan kebijakan tentang budaya Melayu daerah dengan tujuan mencari benang merah budaya Melayu dari dulu hingga sekarang untuk merencanakan masa yang akan datang dalam kegiatan yang masih akan berlangsung hingga 8 November 2009.

Secara kronologis, pada survei permukaan DAS Singingi dan Sungai Indragiri menemukan kapak penetak dengan bahan rijang. Kapak penetak ini berukuran tinggi 12 Cm, lebar 9 Cm dan tebal 5 Cm. Dari observasi awal dari kapak penetak tersebut diketahui adanya pemangkasan dengan menggunakan teknik perkurator artinya digunakan alat perantara lain dalam pemangkasannya untuk mendapat tajaman, sehingga dapat disimpulkan alat tersebut digunakan untuk memotong. “Sebagai suatu kebanggaan, alat temuan purbakala ini hendaknya dilakukan upaya penjagaan agar kebanggaan daerah ini dapat dipertahankan. Selain itu harus juga diadakan penelitian dan observasi lanjutan, karena bukan tidak mungkin masih banyak barang purbakala yang memiliki nilai sejarah tinggi yang terdapat di Riau,”ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau Joni Irwan mengatakan penemuan alat-alat purbakala tersebut merupakan suatu kebanggaan Provinsi Riau, karena dengan temuan tersebut dapat menjadi bukti-bukti kehidupan sejarah masa lalu. “Ke depannya kita akan melakukan penelitian tindak lanjutan, yang tentunya akan bekerja sama dengan para ahli arkeolog seperti dari UGM ini dengan berbagai temuan ini akan memungkinkan di Riau akan dibentuk suatu kawasan yang dapat menjadi cagar budaya yang dilindungi,`` jelasnya. (rio)

Related Posts:

-