Rokan Hilir, Riau - Gugusan Kepulauan Aruah yang merupakan gabungan beberapa pulau besar dan kecil, termasuk di dalamnya Pulau Jemur, di perairan Kecamatan Pasirlimau Kapas, merupakan aset wisata alam Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau. Untuk itu, Dinas Pariwisata Seni Budaya Pemuda dan Olahraga menawarkan pengelolaannya kepada para investor. "Pasalnya, untuk mengembangkan potensi yang dimiliki di Gugusan Kepulauan Aruah tersebut memerlukan dana, waktu yang panjang, dan perencanaan yang cukup matang," ujar Kepala Dinas Pariwisata Seni Budaya Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rohil Drs H Indra Putrayana Msi, Rabu (2/9) di Bagansiapi-api.
"Memang kabar soal Pulau Jemur itu mencuat secara nasional. Tapi, bagaimanapun bentuknya, Pulau Jemur termasuk pulau-pulau lain yang tergabung dalam Gugusan Kepulauan Aruah itu adalah milik Rohil, Indonesia. Bahkan, Gugusan Kepulauan Aruah itu sudah dicanangkan sebagai daerah wisata alam," kata Indra Putrayana. Hanya saja, tambahnya untuk mengembangkan potensi wisata alam yang dimiliki Gugusan Kepulauan Aruah tersebut perlu adanya campur tangan dari pihak ketiga. "Makanya, melalui Badan Promosi dan Inventasi, potensi yang dimiliki Gugusan Kepulauan Aruah, sudah dipromosikan dan telah diperkenalkan kepada investor. Bahkan sudah ada beberapa investor yang berminat," kata Indra Putrayana.
Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki di Gugusan Kepulauan Aruah tampaknya tidak mudah serta memerlukan waktu yang panjang dan perencanaan yang matang. Apalagi, Gugusan Kepulauan Aruah sampai saat ini belum memiliki fasilitas sarana dan prasarana penunjang, seperti sarana transportasi laut reguler yang melayani perjalanan Bagansiapi-api-Gugusan Kepulauan Aruah. "Kalau untuk lokasi wisata, memang semuanya harus dilengkapi. Misalnya tempat penginapan yang bisa memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Hanya saja, lantaran tempat penginapan itu belum tersedia, maka tahap awal ini mungkin perlu diperkenalkan tingkat lokal dulu. Misalnya dijadikan kawasan pemancingan. Dan memang, orang ramai sekali yang mancing di Gugusan Kepulauan Aruah itu," lanjut Indra Putrayana.
Untuk itu, tambah Indra Putrayana, pihaknya mencoba merangkul pengusaha guna menyediakan kapal penyeberangan reguler dari Bagansiapiapi-Gugusan Kepulauan Aruah. "Kendalanya `kan cuma tidak ada kapal reguler saja. Makanya, saya coba menggandeng pengusaha untuk menyediakan kapal itu. Kalau nanti kapal reguler sudah ada, kegiatan memancing ditentukan Sabtu dan Minggu. Saya yakin Gugusan Kepulauan Aruah bakal ramai dibanjiri orang untuk berlibur atau lainnya," kata Indra Putrayana. (tie)
Sumber: http://www.riaupos.info