Denpasar, Bali - Rencana pemindahan komodo ke Bali dibantah semata-mata untuk daya tarik wisata. Bantahan ini disampaikan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik seusai melakukan penandatanganan perjanjian pengelolaan danau pada Konferensi Danau Indonesia I di Sanur, Bali, Kamis (13/8). "Setahu saya, tujuan pemindahan komodo itu ke Bali adalah untuk penyelamatan spesiesnya dari kepunahan bukan untuk tujuan pariwisata atau komersial," papar Jero wacik.
Lebih jauh Jero Wacik ini mengutarakan Bali sudah memiliki daya tarik khusus dari segi budaya dan kultur masyarakatnya. "Jika wisatawan ingin melihat komodo, silakan saja berkunjung ke Pulau Komodo di Flores, NTT, bukan harus ke Bali," terangnya. Ia menambahkan, ada sejumlah pulau di luar Pulau Komodo yang spesies komodonya nyaris punah lantaran tidak tersedianya sumber makanan yang mencukupi. Untuk menyelamatkan hewan purba ini, maka menteri kehutanan berinisiatif melakukan penangkaran di Bali. Jika sudah berkembang biak dengan baik akan dilepas lagi ke habitat asalnya. katanya.
"Ada sebuah pulau di Flores yang dihuni puluhan komodo, kini hanya tinggal 16 ekor saja dan ini maunya diselamatkan sebab dihabitatnya itu komodo tidak bisa berkembang biak lantaran kelaparan, sehingga setiap telur yang menetas dimakan induknya," paparnya. Untuk menyelamatkan kadal raksasa tersebut, menurut Jero Wacik, perlu dilakukan penangkaran di Bali atas dasar kesanggupan pihak terkait menjamin keselamatan hewan langka itu. "Penangkaran bisa dilakukan di mana saja, sepanjang ada yang menjamin ketersediaan makanan, misalnya bupati di mana hewan tersebut ditangkar," imbuhnya. (Ant/OL-06)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com