Medan, Sumut - Kediaman Tjong A Fie, saudagar Cina di masa kolonial di kawasan Kesawan Medan ternyata berhasil memancing animo masyarakat untuk mengunjunginya karena dianggap bersejarah. Sejak dibukanya rumah Tjong A Fie bagi masyarakat pada 18 Juni 2009, jumlah pengunjung sudah mencapai sekitar 3.000 orang, demikian data yang diperoleh di Medan, Kamis (30/7). Sesuai rencana, jangka waktu boleh mengunjungi rumah itu ditetapkan sampai 18 Agustus 2009.
Rumah itu terbuka untuk umum berkaitan dengan pameran bertajuk "Tjong A Fie: 150 Years Herritage Exhibition" yang pertama kali dilaksanakan sejak wafatnya Tjong A Fie 88 tahun yang lalu. Saudagar Cina itu mendapat pangkat kehormatan Mayor dari pemerintah kolonial Belanda. Pameran dilaksanakan dengan tujuan memamerkan sosok Tjong A Fie yang namanya sudah melegenda. Staf Peneliti pameran tersebut, Fahrijal, mengatakan, antusias masyarakat untuk bisa berkunjung ke rumah Tjong A Fie itu sangat tinggi terlihat dari ramainya pengunjung yang datang setiap harinya.
"Kalau hari Senin sampai Jumat, pengunjung yang datang hanya sekitar 20-30 orang saja, sedangkan di hari Sabtu dan Minggu pengunjung bisa membludak hingga mencapai 260 orang," katanya. Menurut dia, tidak hanya masyarakat pribumi saja yang penasaran tentang barang-barang yang ada di dalam rumah Tjong A Fie, tetapi masyarakat keturunan Tionghoa juga berbondong-bondong melihat artistik bangunan rumah tersebut. "Sudah hampir tiga bulan sejak dibukanya rumah ini bagi masyarakat umum, tidak hanya orang Medan saja yang berkunjung ke sini, tetapi wisatawan domestik yang berasal dari Jakarta, Surabaya, dan Semarang juga menyempatkan diri melihat keindahan bangunan dan isi rumah tersebut," ujarnya.
Hanya dengan membayar uang masuk sebesar Rp35 ribu para pengunjung yang datang, menurut dia, dapat melihat beberapa ruangan pameran yang telah disediakan oleh pihak penyelenggara. Dalam rumah itu pengunjung dapat melihat foto-foto sejarah situasi Kota Medan pada akhir abad ke-19, foto-foto Tjong A Fie beserta keluarga besarnya, beberapa lukisan rumah Tjong A Fie yang dilukis oleh mahasiswa UNIMED dan lukisan yang bekerjasama dengan Find Art Gallery.
Selain itu, pengunjung juga dapat melihat mini museum, yaitu ruangan yang didekorasi menyerupai kamar Tjong A Fie yang asli yang di dalamnya berupa tempat tidur, lemari pakaian, meja rias, dan lainnya. Menurut dia, bila antusias masyarakat hingga hari terakhir pameran nanti semakin banyak, maka tidak menutup kemungkinan jangka waktu pameran akan diperpanjang. "Pada akhir pameran nanti, kita akan berdiskusi kembali dengan Yayasan Toen Moek Tong yang merupakan pemilik rumah aset Tjong A Fie tersebut. Apabila apresiasi masyarakat terhadap rumah ini tinggi, kemungkinan besar pameran akan diteruskan kembali," tambahnya. (dat05/ann)
Sumber: http://www.waspada.co.id