Kerinci, Jambi - Tari Titian Mahligai yang ditampilkan pada saat pembukaan Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci (FMPDK) 27/10 lalu, dinyatakan telah jadi ikon senibudaya Kerinci.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Arlis Harun, Jumat mengatakan, tarian yang merupakan gabungan dari seni tari, atraksi, dan magis yang merupakan warisan budaya masyarakat Sungai Penuh Kerinci setiap penampilannya selalu bisa memukau penonton oleh aura mistiknya.
"Pertunjukan tarian ini sangat unik dan khas Kerinci, tidak hanya gerak gemulai tarian tapi juga mamadukan unsur magis, dan atraksi-atraksi berbahaya ala debus yang di Kerinci disebut Marcok," terangnya.
Uniknya lagi, imbuh Arlis, atraksi berbahaya ini dimainkan oleh penari wanita. Berbeda dari debus Banten yang dimainkan oleh para lelaki dan samasekali tidak disertai gerak-gerak tari selain atraksi ekstrim.
Eva Bramanto, pewaris, pawang dan instruktur pelatih tarian ini menyatakan, tidak semua orang bisa menarikan tarian berbahaya ini. Selain harus menjalani proses latihan yang sulit dan lama, juga harus memiliki garis keturunan dengan pencipta tarian ini di zaman dulu yakni Imam Bajri.
"Dari 60 murid saya hanya tiga orang penari perempuan itu yang mampu sampai ke tahap tertinggi, yakni menari di atas duri, paku, pedang, dan bara api. Sementara penari lainnya hanya mampu menari di atas beling atau pecahan kaca," ujarnya.
Tari Titian Mahligai, kata dia, sudah gencar dipertunjukkan ke hadapan publik semenjak 95 lalu. Sebelumnya tarian ini termasuk salah satu ritual sakral yang tidak boleh dipertontonkan ke sembarang orang, karena dianggap tabu dan rahasia tradisi dari nenek moyang yang tidak boleh ditiru oleh orang lain.
Tapi saat ini tari titian mahligai telah ditarikan ke berbagai kota di tanah air dalam berbagai even kesenian dan kebudayaan seperti Jambi, Padang, Jakarta bahkan pernah ditampilkan di luar negeri, yakni Malaysia.
Selain tari Titian Mahligai Kerinci masih memiliki banyak jenis tarian tradisional lainnya yang masing-masingnya memiliki keunikan dan kekhasan. Diantaranya adalah tari Rangguk, tari Asyek, tari Tauh, tari Yo-iyo (Entak Kudo), tari Tolak Bala dan lain sebagainya.
Sumber: http://oase.kompas.com