Balikpapan - DPRD Balikpapan meminta Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudapar), untuk meningkatkan promosi terhadap objek wisata di Balikpapan. Upaya ini, harus dilaksanakan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sekaligus memperkenalkan Balikpapan pada wisatawan domestik dan mancanegara.
“Tahun 2010 ini sudah saatnya pemkot memberikan perhatian lebih untuk mempromosikan objek wisata yang ada di Balikpapan,” kata anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Drs Sumiran menjawab Metro, kemarin. Menurut Miran sapaan akrabnya, guna memaksimalkan kunjungan wisatawan di Balikpapan, sudah saatnya pemkot melakukan penataan dan mendata sejumlah objek wisata yang ada di kota ini.
“Sebelum mempromosikan objek wisata, pemkot harus membenahi kawasan wisata dan infrastruktur yang ada. Karena saya lihat, masih ada objek wisata yang tidak terawat,” ujarnya. Untuk mempromosikan objek wisata tadi, ia menyarankan, sebaikya elemen masyarakat yang ada diberdayakan oleh pemkot. Seperti sopir angkutan kota (angkot) dan sopir taksi.
“Di Jawa, sopir angkot dan sopir taksi, ikut memperkenalkan objek wisata daerah mereka. Bahkan di Bali, sopirnya pintar berhasa Inggris,” ungkapnya. Selain itu, ia menyarankan agar pemkot memanfaatkan berbagai fasilitas dalam kota, untuk menampilkan dan mempromosikan objek wisata yang ada. Misalnya halte penumpang, jembatan penyeberangan dan sarana lainya.(vie)
Sumber: http://www.metrobalikpapan.co.id
“Tahun 2010 ini sudah saatnya pemkot memberikan perhatian lebih untuk mempromosikan objek wisata yang ada di Balikpapan,” kata anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Drs Sumiran menjawab Metro, kemarin. Menurut Miran sapaan akrabnya, guna memaksimalkan kunjungan wisatawan di Balikpapan, sudah saatnya pemkot melakukan penataan dan mendata sejumlah objek wisata yang ada di kota ini.
“Sebelum mempromosikan objek wisata, pemkot harus membenahi kawasan wisata dan infrastruktur yang ada. Karena saya lihat, masih ada objek wisata yang tidak terawat,” ujarnya. Untuk mempromosikan objek wisata tadi, ia menyarankan, sebaikya elemen masyarakat yang ada diberdayakan oleh pemkot. Seperti sopir angkutan kota (angkot) dan sopir taksi.
“Di Jawa, sopir angkot dan sopir taksi, ikut memperkenalkan objek wisata daerah mereka. Bahkan di Bali, sopirnya pintar berhasa Inggris,” ungkapnya. Selain itu, ia menyarankan agar pemkot memanfaatkan berbagai fasilitas dalam kota, untuk menampilkan dan mempromosikan objek wisata yang ada. Misalnya halte penumpang, jembatan penyeberangan dan sarana lainya.(vie)
Sumber: http://www.metrobalikpapan.co.id
