Kaltim Gelar Lomba Layang-Layang dan Menyumpit

Samarinda - Festival Layang-Layang dan Lomba Menyumpit merupakan dua kegiatan skala internasional yang akan digelar di Kaltim dalam waktu dekat yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Balikpapan dan peresmian Museum Sadurangas di Kabupaten Paser.Demikian dikatakan Kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kaltim, Firminus Kunum, terkait kegiatan kepariwisataan daerah yang digelar bersamaan dengan kegiatan di kabupaten/kota.

Menurut Firminus , Festival Layang-Layang dengan nama “Borneo International Kite Festival (BIKF) digelar di Kota Balikpapan pada 19-21 Februari 2010 yang akan diikuti sekitar 32 negara dan merupakan rangkaian peringatan HUT Kota Balikpapan ke-113.

“Setidaknya 32 negara menyatakan kesediaan untuk ambil bagian dalam festival layang-layang ini, diantaranya Cina, Thailand, Singapura, Australia, Kanada, Inggris, Spanyol dan Amerika Serikat,” jelas Firminus.

Layang-layang merupakan satu permainan tradisional yang dimainkan oleh sejumlah negara di dunia. Sehingga permainan ini tidaklah asing dimainkan oleh Negara lain. Begitupun bentuk, ukuran dan jumlah pemainnya berbeda-beda antara satu negara dengan lainnya.

“Satu layang-layang ada yang dimainkan oleh beberapa orang dalam bentuk tim. Mudah-mudahan dengan banyaknya tim dari luar negeri dapat menggairahkan kunjungan wisata ke Kaltim,” ujarnya.

Festival layang-layang ini mengambil tema persatuan dunia dan iklim, sehingga festival ini termasuk kampanye pada lingkungan hidup. “Jadi layang-layang yang diterbangkan berbentuk aneka satwa dan tumbuhan.

Kita juga akan mengikutsertakan peserta dari 14 kabupaten/kota di Kaltim untuk menampilkan masing-masing maskot daerah, misalnya Samarinda membuat bentuk layang-layang pesut, Balikpapan dengan Beruang Madu, Kutai Barat berupa Macan Dahan dan lain-lain” ujarnya.

Sementara itu, pada Mei 2010 bertepatan dengan peresmian Museum Sadurangas di Kabupaten Paser dijadwalkan lomba menyumpit skala Internasional yang diikuti oleh sejumlah negara tetangga, antara lain Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.

Kegiatan berburu dengan cara menyumpit pada masyarakat Dayak di Kalimantan menurut Firminus, saat ini telah dijadikan sebagai olahraga tradisional yang cukup popular di masyarakat Kalimantan termasuk Malaysia dan Brunei Darussalam yang memiliki kebudayaan serumpun.

Ide menyelenggarakan lomba menyumpit internasional ini berawal dari Kegiatan Olahraga Sukan Borneo di Brunai Darussalam belum lama ini. “Gubernur Kaltim Awang Faroek menginginkan di Sukan Borneo 2011 mendatang diperlombakan juga olahraga tradisional, berupa begasing, belogo dan menyumpit. Karena ketiga olahraga tradisional ini sangat popular di kalangan masyarakat Melayu Kalimantan,” jelasnya. (vb-01)

Sumber: http://www.vivaborneo.com
-

Arsip Blog

Recent Posts