Yogyakarta - Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada 2010 harus memperluas pasar wisata internasional, sehingga jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi daerah ini terus meningkat.
"Memperluas pasar wisata internasional harus dilakukan, apalagi dari Yogyakarta sudah ada penerbangan langsung ke luar negeri pulang-pergi," kata Ketua Forum Silaturahmi Insan Pariwisata (Fosipa) Indonesia Sarbini di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, memperluas pasar wisata internasional hendaknya dibarengi dengan promosi wisata ke berbagai negara, dengan tujuan untuk menggaet wisman agar datang ke DIY.
"Untuk itu, promosi pariwisata Indonesia termasuk Yogyakarta di luar negeri perlu digalakkan," katanya.
Ia mengatakan promosi selain untuk mengenalkan kembali objek wisata yang ada di DIY, juga karena daerah ini sebagai destinasi pariwisata unggulan.
Meskipun DIY sudah lama dikenal sebagai destinasi wisata unggulan, menurut Sarbini promosi pariwisata harus terus dilakukan guna menarik minat wisatawan berkunjung ke daerah ini.
"Tanpa promosi, DIY sebagai daerah tujuan wisata bisa ditinggalkan dan dilupakan, apalagi daerah tujuan wisata lain di Indonesia terus berlomba-lomba menggencarkan promosinya, baik di dalam maupun luar negeri," katanya.
Ia mengatakan promosi pariwisata tidak bisa hanya dilakukan sendiri-sendiri, tetapi harus dikerjakan bersama oleh para pemangku kepentingan pariwisata daerah ini yaitu pemerintah provinsi dalam hal ini Dinas Pariwisata, dengan para pelaku usaha wisata.
Selain upaya tersebut, kata dia, DIY sebagai daerah tujuan wisata harus memiliki daya tarik wisata, sehingga wisman yang berkunjung ke daerah ini akan membawa kenangan tersendiri setelah pulang ke negara asalnya, dan diharapkan suatu saat nanti mereka kembali berkunjung ke Yogyakarta.
"Apalagi DIY memiliki potensi berupa ragam wisata dari objek yang ada, atraksi seni dan budaya, desa wisata, wisata minat khusus, serta wisata alam, baik pantai maupun pegunungan , katanya.
Sarbini menyebutkan Fosipa beranggotakan para pelaku usaha pariwisata se Jawa-Bali, sebagian Sumatra, dan beberapa daerah lain di luar Pulau Jawa.
"Sebagai bagian dari pemangku kepentingan pariwisata, komitmen Fosipa adalah memajukan sektor pariwisata dengan menyelenggarakan sarasehan, lokakarya, serta pameran pariwisata," katanya.
Sumber: http://www.antaranews.com
"Memperluas pasar wisata internasional harus dilakukan, apalagi dari Yogyakarta sudah ada penerbangan langsung ke luar negeri pulang-pergi," kata Ketua Forum Silaturahmi Insan Pariwisata (Fosipa) Indonesia Sarbini di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, memperluas pasar wisata internasional hendaknya dibarengi dengan promosi wisata ke berbagai negara, dengan tujuan untuk menggaet wisman agar datang ke DIY.
"Untuk itu, promosi pariwisata Indonesia termasuk Yogyakarta di luar negeri perlu digalakkan," katanya.
Ia mengatakan promosi selain untuk mengenalkan kembali objek wisata yang ada di DIY, juga karena daerah ini sebagai destinasi pariwisata unggulan.
Meskipun DIY sudah lama dikenal sebagai destinasi wisata unggulan, menurut Sarbini promosi pariwisata harus terus dilakukan guna menarik minat wisatawan berkunjung ke daerah ini.
"Tanpa promosi, DIY sebagai daerah tujuan wisata bisa ditinggalkan dan dilupakan, apalagi daerah tujuan wisata lain di Indonesia terus berlomba-lomba menggencarkan promosinya, baik di dalam maupun luar negeri," katanya.
Ia mengatakan promosi pariwisata tidak bisa hanya dilakukan sendiri-sendiri, tetapi harus dikerjakan bersama oleh para pemangku kepentingan pariwisata daerah ini yaitu pemerintah provinsi dalam hal ini Dinas Pariwisata, dengan para pelaku usaha wisata.
Selain upaya tersebut, kata dia, DIY sebagai daerah tujuan wisata harus memiliki daya tarik wisata, sehingga wisman yang berkunjung ke daerah ini akan membawa kenangan tersendiri setelah pulang ke negara asalnya, dan diharapkan suatu saat nanti mereka kembali berkunjung ke Yogyakarta.
"Apalagi DIY memiliki potensi berupa ragam wisata dari objek yang ada, atraksi seni dan budaya, desa wisata, wisata minat khusus, serta wisata alam, baik pantai maupun pegunungan , katanya.
Sarbini menyebutkan Fosipa beranggotakan para pelaku usaha pariwisata se Jawa-Bali, sebagian Sumatra, dan beberapa daerah lain di luar Pulau Jawa.
"Sebagai bagian dari pemangku kepentingan pariwisata, komitmen Fosipa adalah memajukan sektor pariwisata dengan menyelenggarakan sarasehan, lokakarya, serta pameran pariwisata," katanya.
Sumber: http://www.antaranews.com