Manokwari - Kabupaten Raja Ampat di Provinsi Papua Barat sepertinya ingin tetap mempertahankan pamornya sebagai kawasan bahari yang kaya akan potensi alam, budaya, dan seni. Pada ulang tahun Kabupaten Raja Ampat ke-7, pemda setempat menggelar Festival Bahari pada 2-9 Mei 2010.
Ketua Panitia Festival Bahari, Becky Rahawarin, Rabu (27/1/2010) kepada Kompas, mengatakan Festival Bahari digelar di sekitar ibu kota kabupaten di Waisai, sekitar 3 jam menumpang speedboat dari Kota Sorong. Festival ini mengundang kabupaten lain di Papua yang memiliki pantai untuk berpartisipasi. Selain itu, kabupaten tetangga seperti Wakatobi juga turut diminta memeriahkan kegiatan ini.
Beberapa rincian festival yaitu Lomba Foto Bawah Laut, Lomba Perahu Dayung, orientasi bawah air, olahraga pantai seperti voli dll, dan atraksi budaya lokal. Atraksi budaya lokal akan ditampilkan oleh masyarakat Raja Ampat dan peserta dari kabupaten lain.
Khusus Raja Ampat, Becky mengatakan masyarakat setempat siap mempertontonkan perahu tradisionalnya yang digunakan nenek moyangnya untuk mengarungi lautan. Masyarakat Raja Ampat juga akan mempertontonkan kebiasaan mengonsumsi buah mangrove. "Masih banyak atraksi khas yang mungkin baru pertama kali dipertontonkan," ujarnya berpromosi.
Becky yang juga Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Raja Ampat ini mengakui Waisai tidak memiliki banyak tempat penginapan di daratan. Namun, panitia berusaha menyediakannya melalui kerja sama dengan operator-operator kapal, semacam live aboard sebagai hotel terapung.
Usai menikmati festival, lanjut Becky, wisatawan dapat melanjutkan kunjungan dengan mendatangi berbagai lokasi wisata alam Raja Ampat yang terkenal sebagai untaian jamrud di Papua. Ini karena Raja Ampat terdiri dari ratusan pulau-pulau kecil.
Festival Bahari Raja Ampat diagendakan menjadi kegiatan tahunan untuk meningkatkan arus wisatawan. Saat ini, di Papua terdapat Festival Lembah Baliem di Wamena Kabupaten Jayawijaya, Festival Asmat, Festival Kamoro di Timika, dan Festival Danau Sentani di Jayapura.
Sumber tulisan: http://travel.kompas.com
Ketua Panitia Festival Bahari, Becky Rahawarin, Rabu (27/1/2010) kepada Kompas, mengatakan Festival Bahari digelar di sekitar ibu kota kabupaten di Waisai, sekitar 3 jam menumpang speedboat dari Kota Sorong. Festival ini mengundang kabupaten lain di Papua yang memiliki pantai untuk berpartisipasi. Selain itu, kabupaten tetangga seperti Wakatobi juga turut diminta memeriahkan kegiatan ini.
Beberapa rincian festival yaitu Lomba Foto Bawah Laut, Lomba Perahu Dayung, orientasi bawah air, olahraga pantai seperti voli dll, dan atraksi budaya lokal. Atraksi budaya lokal akan ditampilkan oleh masyarakat Raja Ampat dan peserta dari kabupaten lain.
Khusus Raja Ampat, Becky mengatakan masyarakat setempat siap mempertontonkan perahu tradisionalnya yang digunakan nenek moyangnya untuk mengarungi lautan. Masyarakat Raja Ampat juga akan mempertontonkan kebiasaan mengonsumsi buah mangrove. "Masih banyak atraksi khas yang mungkin baru pertama kali dipertontonkan," ujarnya berpromosi.
Becky yang juga Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Raja Ampat ini mengakui Waisai tidak memiliki banyak tempat penginapan di daratan. Namun, panitia berusaha menyediakannya melalui kerja sama dengan operator-operator kapal, semacam live aboard sebagai hotel terapung.
Usai menikmati festival, lanjut Becky, wisatawan dapat melanjutkan kunjungan dengan mendatangi berbagai lokasi wisata alam Raja Ampat yang terkenal sebagai untaian jamrud di Papua. Ini karena Raja Ampat terdiri dari ratusan pulau-pulau kecil.
Festival Bahari Raja Ampat diagendakan menjadi kegiatan tahunan untuk meningkatkan arus wisatawan. Saat ini, di Papua terdapat Festival Lembah Baliem di Wamena Kabupaten Jayawijaya, Festival Asmat, Festival Kamoro di Timika, dan Festival Danau Sentani di Jayapura.
Sumber tulisan: http://travel.kompas.com