Sulawesi Utara Makin Populer di Mata Turis

Manado - Pariwisata Sulawesi Utara mencatat angka kunjungan signifikan pada tahun 2009, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara naik dua kali lipat. Akan tetapi, kenaikan tersebut tidak diimbangi dengan pembenahan infrastruktur pada sejumlah obyek wisata. Sulawesi Utara memiliki 503 obyek wisata budaya, alam, dan laut.

Kepala Dinas Pariwisata Sulut Fredrik Rotinsulu di Manado, Jumat (15/1/2010), menyebut angka kunjungan turis asing mencapai 78.203 orang, tahun 2008 hanya sekitar 32.760 orang, sedangkan angka kunjungan wisatawan nusantara mencapai 1.181.431 orang naik dari 409.065 tahun sebelumnya.

Rotinsulu mengatakan, kenaikan angka kunjungan wisman dan wisnus terjadi pada lama tinggal dan jumlah uang yang dibelanjakan. Jika pada tahun 2008 lama tinggal tiga hari, kini menjadi empat hari. Demikian juga uang yang dibelanjakan turis asing sekitar Rp 1,5 juta setiap hari per orang, sedangkan wisnus Rp 750.000, sehingga total uang yang dibelanjakan para turis asing dan turis lokal mencapai Rp 3,7 triliun.

Kenaikan angka kunjungan wisata itu dipicu oleh pelaksanaan Konferensi Kelautan Dunia pada Mei lalu yang dilanjutkan dengan Sail Bunaken pada bulan Agustus.

Akan tetapi, Rotinsulu merasa yakin angka kunjungan wisman dan wisnus bertambah lebih banyak tahun 2010 dengan sejumlah kalender kegiatan internasional di bidang MICE dan wisata. "Untuk MICE, Manado punya fasilitas tiga buah gedung convention yang dapat menampung 3.000 hingga 5.000 orang," katanya.

Ketua PHRI Sulut Johny Licke menilai peluang pariwisata Sulut cukup besar pada tahun 2010, tetapi percuma jika kinerja pelaku pariwisata asal jadi. "Sesungguhnya banyak turis mengeluh karena obyek-obyek pariwisata menarik tidak dilengkapi dengan infrastruktur jalan maupun transportasi yang layak. Contohnya Bunaken," katanya.

Untuk ke Bunaken, banyak turis mengeluh karena mobilitas angkutan laut yang minim sehingga pariwisata menjadi mahal. "Bayangkan jika setiap ke Bunaken harus mencarter perahu motor Rp 500.000 hingga Rp 1 juta sekali jalan," katanya. (Jean Rizal Layuck)

Sumber: http://travel.kompas.com
-

Arsip Blog

Recent Posts