Yogyakarta - Bendung Tegal di Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memiliki potensi menjadi objek wisata air, kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Tazbir.
"Bendung ini seluas tiga hektare dengan lebar bendungan sekitar 100 meter, dan memang ideal untuk dikembangkan menjadi objek wisata air terpadu. Saya telah melihat lokasinya, dan saya nilai cocok menjadi objek wisata air," katanya di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, lokasi bendung itu cukup ideal untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata air terpadu, sehingga di masa mendatang Bendung Tegal bisa menjadi tempat yang nyaman untuk dikunjungi wisatawan terutama wisatawan nusantara (wisnus).
Selama ini Bendung Tegal sudah sering digunakan untuk berbagai kegiatan olah raga di antaranya dayung, perahu naga (dragon boat), dan olah raga air lainya serta olah raga memancing.
Bahkan, kata dia, untuk upacara Peh Cun juga menggunakan Bendung Tegal.
Ia mengatakan untuk menuju lokasi Bendung Tegal, akses jalan sangat mudah. Jalannya sudah beraspal. Hanya saja, jalan yang dibangun di kiri dan kanan bendung perlu diperkeras, sehingga kalau musim hujan tidak becek atau licin.
"Sedangkan fasilitas yang ada saat ini yakni gardu pandang, dan rencananya di lokasi itu akan dibangun dermaga untuk perahu wisata," katanya.
Menurut dia, potensi wisata air lainnya di Kabupaten Bantul adalah objek wisata susur Sungai Opak yang melintasi wilayah Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis.
Objek wisata tersebut tergolong masih baru, namun memiliki potensi besar untuk menjadi objek wisata air unggulan.
Ia mengatakan bentangan sungainya panjang, dan lebarnya ideal untuk sebuah perahu wisata. "Belum lagi pemandangan di kiri kanan Sungai Opak masih asli," katanya.
Menurut dia, kalau dioptimalkan, wisata air Sungai Opak ini tentu akan menjadi `magnet` baru bagi wisatawan untuk berkunjung ke Bantul.
Wisata susur Sungai Opak ini, menurut Tazbir perlu dikembangkan dengan penambahan fasilitas baru berupa dermaga perahu dan plasa informasi.
"Sedangkan untuk membersihkan sampah yang bertebaran di sepanjang sungai, dirinya akan berkoordinasi dengan beberapa sekolah maupun pergurun tinggi pariwisata di Yogyakarta untuk menerjunkan para siswa maupun mahasiswanya mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) dengan program Bersih Sungai Kali Opak," katanya.
Sumber: http://www.antaranews.com
"Bendung ini seluas tiga hektare dengan lebar bendungan sekitar 100 meter, dan memang ideal untuk dikembangkan menjadi objek wisata air terpadu. Saya telah melihat lokasinya, dan saya nilai cocok menjadi objek wisata air," katanya di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, lokasi bendung itu cukup ideal untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata air terpadu, sehingga di masa mendatang Bendung Tegal bisa menjadi tempat yang nyaman untuk dikunjungi wisatawan terutama wisatawan nusantara (wisnus).
Selama ini Bendung Tegal sudah sering digunakan untuk berbagai kegiatan olah raga di antaranya dayung, perahu naga (dragon boat), dan olah raga air lainya serta olah raga memancing.
Bahkan, kata dia, untuk upacara Peh Cun juga menggunakan Bendung Tegal.
Ia mengatakan untuk menuju lokasi Bendung Tegal, akses jalan sangat mudah. Jalannya sudah beraspal. Hanya saja, jalan yang dibangun di kiri dan kanan bendung perlu diperkeras, sehingga kalau musim hujan tidak becek atau licin.
"Sedangkan fasilitas yang ada saat ini yakni gardu pandang, dan rencananya di lokasi itu akan dibangun dermaga untuk perahu wisata," katanya.
Menurut dia, potensi wisata air lainnya di Kabupaten Bantul adalah objek wisata susur Sungai Opak yang melintasi wilayah Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis.
Objek wisata tersebut tergolong masih baru, namun memiliki potensi besar untuk menjadi objek wisata air unggulan.
Ia mengatakan bentangan sungainya panjang, dan lebarnya ideal untuk sebuah perahu wisata. "Belum lagi pemandangan di kiri kanan Sungai Opak masih asli," katanya.
Menurut dia, kalau dioptimalkan, wisata air Sungai Opak ini tentu akan menjadi `magnet` baru bagi wisatawan untuk berkunjung ke Bantul.
Wisata susur Sungai Opak ini, menurut Tazbir perlu dikembangkan dengan penambahan fasilitas baru berupa dermaga perahu dan plasa informasi.
"Sedangkan untuk membersihkan sampah yang bertebaran di sepanjang sungai, dirinya akan berkoordinasi dengan beberapa sekolah maupun pergurun tinggi pariwisata di Yogyakarta untuk menerjunkan para siswa maupun mahasiswanya mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) dengan program Bersih Sungai Kali Opak," katanya.
Sumber: http://www.antaranews.com