Bandar Lampung - Komite Kepariwisataan Provinsi Lampung menilai penyelenggaraaan Festival Krakatau (FK) 2010 perlu perbaikan mendasar. Festival pariwisata tahunan ini harus lebih banyak melibatkan kalangan seniman dan pelaku bisnis pariwisata.
"Peran masyarakat harus ditingkatkan. Pemerintah cukup jadi supervisi sehingga ajang pariwisata ini benar-benar memberi nilai tambah bagi masyarakat," kata Ketua Komita Kepariwisataan Lampung, Idrus Djaendarmuda, pada pertemuan dengan kalangan perupa di Kampoeng Bamboe, Way Walim, Rabu (13-1).
Menurut Idrus, format FK harus lebih banyak mendapat sentuhan budaya dari perupa Lampung. Dalam mengubah paradigma tersebut, Komite Pariwisata berencana menggelar pertemuan dengan lebih banyak kalangan seniman dan pelaku pariwisata.
Selain memperkenalkan pengurus masa bakti 2009--2012 yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur No.G/694/III.08/HK/2009, pertemuan dengan kalangan pelaku pariwisata ini untuk memantapkan kelompok kerja (pokja) Komite Kepariwisataan Kepariwisataan, yakni Litbang, Pemberdayaan Sumber Daya Pariwisata dan Hubungan Antarlembaga, serta Promosi/Pemasaran.
"Berdasarkan evaluasi selama ini, FK harus disiapkan lebih matang. Bukan hanya menjelang pelaksanaan," kata Idrus didampingi anggota Komite Kepariwisataan, Citra Persada.
Idrus optimistis FK dapat berjalan lebih baik, jika melibatkan seluruh personel Komite Kepariwisataan yang terkait langsung di lapangan seperti Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Association Indonesia Travel Agencies (ASITA), dan Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (Putri).
Pada bagian lain, Citra mengatakan peserta kabupaten/kota yang ingin mempromosikan kuliner di FK 2010 tidak usah ragu menggandeng hotel. "Banyak makanan lokal yang bisa disajikan kepada wisatawan, namun perlu mendapat sentuhan kalangan hotel agar standarnya sesuai dengan keinginan wisatawan," kata Citra.n MIN/E-2
Sumber: http://www.lampungpost.com
"Peran masyarakat harus ditingkatkan. Pemerintah cukup jadi supervisi sehingga ajang pariwisata ini benar-benar memberi nilai tambah bagi masyarakat," kata Ketua Komita Kepariwisataan Lampung, Idrus Djaendarmuda, pada pertemuan dengan kalangan perupa di Kampoeng Bamboe, Way Walim, Rabu (13-1).
Menurut Idrus, format FK harus lebih banyak mendapat sentuhan budaya dari perupa Lampung. Dalam mengubah paradigma tersebut, Komite Pariwisata berencana menggelar pertemuan dengan lebih banyak kalangan seniman dan pelaku pariwisata.
Selain memperkenalkan pengurus masa bakti 2009--2012 yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur No.G/694/III.08/HK/2009, pertemuan dengan kalangan pelaku pariwisata ini untuk memantapkan kelompok kerja (pokja) Komite Kepariwisataan Kepariwisataan, yakni Litbang, Pemberdayaan Sumber Daya Pariwisata dan Hubungan Antarlembaga, serta Promosi/Pemasaran.
"Berdasarkan evaluasi selama ini, FK harus disiapkan lebih matang. Bukan hanya menjelang pelaksanaan," kata Idrus didampingi anggota Komite Kepariwisataan, Citra Persada.
Idrus optimistis FK dapat berjalan lebih baik, jika melibatkan seluruh personel Komite Kepariwisataan yang terkait langsung di lapangan seperti Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Association Indonesia Travel Agencies (ASITA), dan Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (Putri).
Pada bagian lain, Citra mengatakan peserta kabupaten/kota yang ingin mempromosikan kuliner di FK 2010 tidak usah ragu menggandeng hotel. "Banyak makanan lokal yang bisa disajikan kepada wisatawan, namun perlu mendapat sentuhan kalangan hotel agar standarnya sesuai dengan keinginan wisatawan," kata Citra.n MIN/E-2
Sumber: http://www.lampungpost.com