Pangkalpinang - Dinas kebudayaan dan pariwisata (Dikbudpar), menggelar forum konsolidasi dan koordinasi pemasaran pariwisata, Senin (25/1) di hotel Bumi Asih Pangkalpinang.
Forum tersebut menghadirkan nara sumber Sekretaris Dirjen Pemasaran Depbudpar, Drs Noviendri Makalam MA, Kepala Dikbudpar Babel Yan Megawandi dan Ketua Umum Kadin Babel, Johnnie Sugiarto, serta tamu undangan yang berasal dari pelaku usaha, instansi terkait, dan dinas kabupaten/kota .
Kadisbudpar Babel, Yan Megawandi mengungkapkan visit Babel Archipelago 2010 sudah diluncurkan oleh Menteri Kebudayaan Pariwisata pada Desember 2009.
"Pak Menteri sangat antusias sekali, dimana Belitung akan dijadikan destinasi bersama dengan Lombok," ungkap Yan, Senin kemarin.
Ia mengungkapkan, dalam hal strategi pemasaran dilakukan bermacam cara, dengan membuat paket yang sedikit berbeda dari yang biasanya seperti wisata tambang, wisata religi, dan wisata alam.
"Untuk objek wisata sejarah itu ada tempat pembuangan founding fathers seperti wisma ranggam, gunung menumbing. Situs kota kapur, rumah Mayor Cina Muntok, lokasi kapalkapal tenggelam, museum timah Indonesia dan Museum Geologi Belitung," kata Yan, yang menambahkan saat ini untuk aksesibilitas di Babel sudah tersedia kapal cepat seperti dari PalembangMuntok, Tanjung PandanPangkalpinang dan untuk penerbangan terdapat 10 kali penerbangan perhari.
Sementara itu, Sekretaris Dirjen Pemasaran Depbudpar, Drs Noviendi Makalam MA mengungkapkan sebagai daerah wisata diperlukan peningkatan destinasi melalui revitalisasi objek wisata, diversifikasi produk, dan pengembangan paket yang unik.
Ciptakan Multi Produk
Terpisah Johnnie Sugiarto CEO, Eljohn Indoensia saat dikonfirmasi Grup Bangka Pos, baru- baru ini menyatakan, Babel jangan memfokuskan menjadi single produck karena sangat berbahaya.
"Kalaupun kita seratus persen berharap pasca timah adalah pariwisata juga tidaklah benar. Kita mesti menciptakan multi produk dengan perkebunan, perikanan, industri jasa, dan lainnya untuk menjadi Babel sebagai destinasi pariwisata," kata Johnnie.
Di tanya kesiapan Babel dalam rangka Visit Babel Archi, Johnnie menyatakan, Babel siap, namun soal kematangan tetap memerlukan proses dan membutuhkan banyak waktu. Seperti Bali menurutnya sampai bisa terkenal membutuhkan waktu 50 tahun.
"Setelah 50 tahun kemudian, Bali baru Launching menjadi destinasi pariwisata. Bahkan dari zaman Belanda, Bali sudah dipromosikan sebagai objeknya wisata. Untuk Babel, boleh saja pariwisata nantinya menjadi sektor yang terdepan untuk menarik sektor yang lain, tapi tidak boleh sepenuhnya hanya mengandalkan sektor pariwisata, seperti pertanian yang bagus bisa menjadi agrowisata,h)dan lainnya," jelas Johnnie.
Meurutnya, ada beberapa kunci agar pariwisatanya lebih terangkat, yakni pejabat yang memimpin. Kalau pejabat yang memimpin tidak tertarik dengan dunia pariwisata atau tidak support, maka destinasi itu tidak akan terjadi atau perkembangan wisatanya akan berjalan lambat. (I4/sas)
Sumber: http://www.bangkapos.com
Forum tersebut menghadirkan nara sumber Sekretaris Dirjen Pemasaran Depbudpar, Drs Noviendri Makalam MA, Kepala Dikbudpar Babel Yan Megawandi dan Ketua Umum Kadin Babel, Johnnie Sugiarto, serta tamu undangan yang berasal dari pelaku usaha, instansi terkait, dan dinas kabupaten/kota .
Kadisbudpar Babel, Yan Megawandi mengungkapkan visit Babel Archipelago 2010 sudah diluncurkan oleh Menteri Kebudayaan Pariwisata pada Desember 2009.
"Pak Menteri sangat antusias sekali, dimana Belitung akan dijadikan destinasi bersama dengan Lombok," ungkap Yan, Senin kemarin.
Ia mengungkapkan, dalam hal strategi pemasaran dilakukan bermacam cara, dengan membuat paket yang sedikit berbeda dari yang biasanya seperti wisata tambang, wisata religi, dan wisata alam.
"Untuk objek wisata sejarah itu ada tempat pembuangan founding fathers seperti wisma ranggam, gunung menumbing. Situs kota kapur, rumah Mayor Cina Muntok, lokasi kapalkapal tenggelam, museum timah Indonesia dan Museum Geologi Belitung," kata Yan, yang menambahkan saat ini untuk aksesibilitas di Babel sudah tersedia kapal cepat seperti dari PalembangMuntok, Tanjung PandanPangkalpinang dan untuk penerbangan terdapat 10 kali penerbangan perhari.
Sementara itu, Sekretaris Dirjen Pemasaran Depbudpar, Drs Noviendi Makalam MA mengungkapkan sebagai daerah wisata diperlukan peningkatan destinasi melalui revitalisasi objek wisata, diversifikasi produk, dan pengembangan paket yang unik.
Ciptakan Multi Produk
Terpisah Johnnie Sugiarto CEO, Eljohn Indoensia saat dikonfirmasi Grup Bangka Pos, baru- baru ini menyatakan, Babel jangan memfokuskan menjadi single produck karena sangat berbahaya.
"Kalaupun kita seratus persen berharap pasca timah adalah pariwisata juga tidaklah benar. Kita mesti menciptakan multi produk dengan perkebunan, perikanan, industri jasa, dan lainnya untuk menjadi Babel sebagai destinasi pariwisata," kata Johnnie.
Di tanya kesiapan Babel dalam rangka Visit Babel Archi, Johnnie menyatakan, Babel siap, namun soal kematangan tetap memerlukan proses dan membutuhkan banyak waktu. Seperti Bali menurutnya sampai bisa terkenal membutuhkan waktu 50 tahun.
"Setelah 50 tahun kemudian, Bali baru Launching menjadi destinasi pariwisata. Bahkan dari zaman Belanda, Bali sudah dipromosikan sebagai objeknya wisata. Untuk Babel, boleh saja pariwisata nantinya menjadi sektor yang terdepan untuk menarik sektor yang lain, tapi tidak boleh sepenuhnya hanya mengandalkan sektor pariwisata, seperti pertanian yang bagus bisa menjadi agrowisata,h)dan lainnya," jelas Johnnie.
Meurutnya, ada beberapa kunci agar pariwisatanya lebih terangkat, yakni pejabat yang memimpin. Kalau pejabat yang memimpin tidak tertarik dengan dunia pariwisata atau tidak support, maka destinasi itu tidak akan terjadi atau perkembangan wisatanya akan berjalan lambat. (I4/sas)
Sumber: http://www.bangkapos.com