London, Inggris - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan bahwa harus diakui berbagai musibah yang terjadi di tanah air seperti terjadinya tsunami di Mentawai dan meletusnya Gunung Merapi berdampak pada jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.
"Peristiwa tersebut memang terjadi namun tidak mempengaruhi secara keseluruhan aktivitas kehidupan ekonomi dan sosial," ujar Rusman Heriawan saat ditemui di anjungan Indonesia di Bursa Pariwisata Dunia WTM London, Selasa (9/11/2010).
"Indonesia adalah negara besar, dan jangan sampai kita menyebutkan bahwa peristiwa tersebut merupakan bencana nasional karena akan berdampak. Memang kita harus prihatin terhadap peristiwa tsunami di Mentawai dan juga Gunung Merapi di Yogyakarta," ujarnya.
Menurut Rusman Heriawan, hanya saja harus diakui untuk kenyamanan para pelaku industri pariwisata harus mengatakan hal yang sebenarnya terjadi namun tidak menggangu kehidupan dan pariwisata di Indonesia, karena hanya dua dari 33 propinsi di Indonesia yang mengalaminya dan masih banyak tujuan wisata di daerah lainnya.
Rusman juga mengakui bahwa kehadirannya di Bursa Pariwisata Dunia WTM London ini Ingin meyakinkan apakah jumlah wisatawan sekarang merupakan hasil dari kerja keras yang dilakukan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. "Kami ingin juga membuktikan apakah ada dampak dari promisi pariwisata yang dilakukan selama ini dan ikut dalam event internasional," ujarnya.
Menurut Rusman, harus diakui jumlah turis ke Singapura dan Malaysia jauh lebih besar dibandingkan di Indonesia, namun bila dibandingkan dengan jumlah yang mereka keluarkan tentunya sangat kompetitif.
Rusman menilai, anjungan Indonesia di Bursa Pariwisata Dunia cukup refresentatif dibandingkan stand Negara Asia lainnya begitu pun jumlah wartawan yang mengikuti konperensi pers yang digelar Dirjen Pemasaran Pariwisata Sapta Nirwandar juga cukup banyak. Diharapkan akan memberikan pemberitaan yang baik dan pengaruh positif.
Sumber: http://travel.kompas.com