Demi Bayar SPP, 3 ABG Jual Keperawanan Rp15 Juta

Bandung - Sungguh nekat apa yang dilakukan oleh sepasang anak baru gede (ABG), Iqbal (19) dan Ocha (16). Keduanya menjadi perantara penjual keperawanan temannya yang masih berusia belia.

Tak tanggung-tanggung, temannya sengaja ditawarkan ke pria hidung belang, hanya untuk mendapatkan fee yang tidak sebanding.

Cerita bermula saat korban, AM (16), yang masih duduk dikelas 1 SMA di sebuah sekolah di Kabupaten Bandung ingin menjual keperawanannya, karena tidak sanggup membayar Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP). Ironisnya, uang SPP AM habis karena dibuat foya-foya. AM juga tergiur dengan gaya hidup remaja di kota-kota besar.

AM pun lantas bertemu dengan Iqbal dan Ocha yang memang sudah menjadi langganan tetap di sebuah tempat hiburan di Kota Bandung. Kepada mereka, AM kemudian menawarkan kegadisannya dengan tarif Rp5 juta.

“Bahkan AM juga membawa dua temannya (YY dan CC) dan menawarkan dengan harga yang sama juga,” ungkap Iqbal di Mapolresta Bandung Barat, Jalan Sukajadi, Bandung, Jumat (21/5/2010).

Uang itu rencananya dipakai untuk bayar tunggakan SPP terhitung sejak AM masuk sekolah, jumlahnya Rp950 ribu. Sementara, sisanya akan dipakai untuk beli ponsel dan pasang behel gigi.

AM dan temannya lantas menghubungi Ocha (16), mantan teman satu SMA-nya. Ocha drop out dari sekolah, saat mengetahui dirinya hamil 1,5 bulan. Ocha bekerja di sebuah event organizer bersama pacarnya Iqbal (19) yang tercatat sebagai mahasiswa di Bandung.

Melalui Ocha-lah, Ami dan dua temannya minta tolong dicarikan pembeli keperawanannya. Ocha dan Iqbal lalu mencari-cari tahu orang yang punya koneksi dalam perdagangan. Maka ditemuilah beberapa orang yang dikenal punya profesi dalam di bidang itu. Orang-orang tersebut biasanya kerap nongkrong di tempat-tempat hiburan seperti tempat hiburan di Hypersquare Pasirkaliki, di Ciwalk, dan di Parijs van Java.

“Kami sempat ketemu ED di Diskotik Amnesia. Dia memang dikenal sebagai GM (germo -red). Kami juga ketemu dengan AR di Mansion. Dua-duanya berjanji cariin pembeli V (istilah untuk perawan, Virgin, red). Tapi yang duluan dapat pembeli adalah AR,” ujarnya.

Mereka pun kemudian berangkat menuju sebuh hotel melakukan transaksi. Namun ternyata, si pembeli adalah anggota Polresta Bandung Barat yang tengah menyamar. Kemudian keduanya diringkus. Penangkapan itu dipimpin Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Bandung Barat Iptu Rina.

Ocha dan Iqbal mengaku, baru sekali itu terlibat dalam hal perdagangan manusia. "Sumpah pak, baru sekali ini. Itu juga bukan kami yang mencari, tapi AM yang menawarkan diri menjual keperawanannya. Tapi saya juga tidak yakin kalau AM, CC, dan YY itu perawan. Soalnya saya juga tahu pergaulan mereka kayak gimana," ujar Ocha.

Kapolresta Bandung Barat Ajun Komisaris Besar Baskoro Tri Prabowo didampingi Kasatreskrim Ajun Komisaris Philemon Ginting mengatakan, keduanya dijerat pasal 2 UU RI No 21/2007 tentang Perdagangan Manusia. “Ancamannya 15 tahun penjara,” tegasnya.(Yugi Prasetyo/Koran SI/ful)

Related Posts:

-

Arsip Blog