Indonesia Masih Jadi Tujuan Kapal Pesiar

Jakarta - Perusahaan operator kapal pesiar internasional masih memperhitungkan Indonesia sebagai tujuan singgah. Hanya saja, tingginya minat kapal pesiar asing ini tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas infrastruktur pelabuhan. Dirjen Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Sapta Nirwandar dalam satu seminar di atas KM Lambelu dari Jakarta ke Surabaya, Sabtu (15/8), mengungkapkan hingga akhir 2009 sudah akan terdapat 141 call (kapal pesiar yang singgah) di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Bali, Semarang, dan Nusa Tenggara. Angka tersebut cukup menunjukkan hasil pemulihan citra Indonesia, mengingat lima tahun lalu jumlah kapal-kapal yang singgah hanya mencapai 35 call.

Pengakuan Indonesia masih sangat menarik untuk disinggahi kapal pesiar internasional disampaikan konsultan manajemen kapal pesiar (cruise) asal Monako, Hugues Lamy dan Direktur Pengembangan, Perencanaan, dan Pengembangan Perjalanan Kapal Pesiar The Yacht of Seabourn, Peter Cox. "Nusa Tenggara, Bali, dan Jawa meraih 67 persen dari total transit yang dilakukan kapal-kapal pesiar di Indonesia dengan destinasi unggulannya Komodo, Benoa, dan Borobudur. Hal tersebut bisa terjadi karena destinasi tersebut tidak jauh dari standar internasional," ujar Lamy.

Namun Peter Cox mengingatkan masih terdapat tantangan yang harus ditangani oleh Indonesia seperti masalah keamanan hingga berbagai masalah logistik seperti bunker, air bersih, dan sebagainya. "Kekurangan ini yang harus diperbaiki agar kapal-kapal pesiar semakin banyak bersandar di Indonesia." Dengan 17.500 pulau, Indonesia menawarkan potensi luar biasa sebagai destinasi kapal pesiar. Selain itu beberapa operator kapal pesiar besar seperi Seabourn, Saga Cruises, Voyages of Discovery, dan lainnya telah mengkonfirmasi ketertarikannya untuk singgah di Indonesia pada tahun 2010. (*/OL-02)

-

Arsip Blog

Recent Posts