Lestarikan Kesenian Debus

Lebak, Banten - Pemerintah daerah diminta melestarikan seni bela diri debus khas budaya Banten, karena saat ini seni bela diri tersebut sudah langka di masyarakat. "Saya sangat prihatin seni bela diri debus merupakan warisan nenek moyang nyaris menghilang," kata Ketua Paguyuban Tjimande Tarik Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH) Kabupaten Lebak, Udin Saprudin, di Lebak, Banten, Jumat (24/7).

Ia mengatakan, saat ini perhatian pemerintah daerah terhadap potensi seni bela diri khas Banten mulai terkikis oleh pengaruh budaya luar. Bahkan, peguron-peguron (perguruan) yang mengembangkan berbagai seni bela diri termasuk aliran Tjimande di Kabupaten Lebak bisa dihitung dengan jari. Karena itu, pihaknya berharap pemerintah daerah dapat mengembangkan kekayaan khasanah budaya tersebut.

Perkembangan seni bela diri debus dikembangkan aliran Tjimande di Kabupaten Lebak sejak tahun 1920-an. Para pendekar Tjimande memberikan sumbangan besar terhadap negara dengan berjuang melawan Belanda. "Banyak tentara Belanda tewas ditangan pendekar Tjimande," katanya. Ia menyebutkan, saat ini Seni bela diri debus yang dikembangkan Tjimande diharapkan dijadikan aset daerah sehingga perlu dilestarikan di tengah masyarakat. "Kami minta jangan sampai seni bela diri ini menghilang di tengah masyarakat," ujarnya.

Bisri, 60, seorang pendekar debus aliran Tjimande mengaku dirinya sudah beberapa kali tampil di ajang Internasional seperti di benua Eropa, Asia dan Amerika. Ia mengaku, selain aliran Tjimande juga mempelajari ilmu kanuragan serta berbagai jurus mematikan untuk mempertahankan serangan lawan. "Hingga saat ini kelebihan peguron Tjimande ialah harus menguasai sebanyak 99 macam jurus seni bela diri, termasuk mengembangkan permainan debus Al Madad yang cukup terkenal di masyarakat Banten," katanya.

Permainan debus ini merupakan peninggalan Sultan Tirtayasa sekitar tahun 1632 untuk menyebarkan agama Islam. Debus menampilkan orang disembelih lehernya dengan menggunakan senjata tajam atau ditusuk, tetapi orang itu tidak mengeluarkan darah dan luka-luka sedikitpun. (Ant/OL-06)

-

Arsip Blog

Recent Posts