Tari Enggang Terbang Sukses di Parade Tari Nusantara

Jakarta - Kepercayaan yang diberikan kepada tim kesenian Kabupaten Malinau, sebagai duta Pemprov Kalimantan Timur di pentas Parade Tari Nusantara (PTN) 2009, tak sia-sia. Para penari asal Malinau sukses tampil dalam gelaran yang berlangsung di Sasono Lamin Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Sabtu (8/8) lalu. Dalam ajang yang diikuti perwakilan 26 provinsi dari 33 provinsi se-Indonesia itu, setiap delegasi membawakan beragam tari kreasi baru dari daerahnya masing-masing. Penari Malinau dalam penampilannya membawakan kreasi baru Tari Enggang Terbang. Rombongan dipimpin Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Malinau, Johnson Lilit WS SE MH, didukung 15 penari dan 5 pemain musik.

Wakil Bupati Malinau, H Datuk Muhammad Nasir, yang turut hadir menyaksikan Parade Tari Nusantara 2009 ini turut memberikan dukungan penuh kepada penari agar tampil maksimal dan sukses. Nasir menegaskan, tampil di Parade Tari Nusantara 2009 ini merupakan kesempatan emas bagi Kabupaten Malinau untuk mempromosikan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki. Sementara Kepala Disbudpar Malinau, Jhonson Lilit, mengatakan, tarian yang dibawakan para penari diilhami dari burung enggang yang sedang terbang yang menggambarkan perdamaian, persatuan dan kesatuan masyarakat Dayak. Johnson menegaskan, tampilnya delegasi Malinau sekaligus mempromosikan Malinau sebagai satu satunya kabupaten konservasi di Indonesia.

Pihak TMII menggelar parade tari nusantara setiap satu tahun sekali. Hingga tahun 2009 ini, tercacat sudah 27 kali parade tari digelar. Malinau baru kali ini dipercayakan mewakili Kaltim untuk ikut parade tari se Indonesia tersebut, dan merupakan pengalaman pertama bagi penari Malinau tampil di Sasono Langen Budoyo TMII, bersama para penari lainnya dari berbagai daerah di tanah air. ”Kesempatan ini kita pergunaan sebaik mungkin agar masyarakat luar juga bisa melihat budaya kita melalui tarian Dayak asli Kaltim, khususnya dari Malinau,” ungkap Johnson.

Selain sebagai promosi budaya, kesempatan tersebut menurut Johnson juga dimanfaatkan untuk mengejar target Tahun Kunjungan Wisata Kaltim 2009 (Visit East Kalimantan Year 2009). “Kabupaten Malinau menargetkan sebanyak 10 ribu wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik datang ke Malinau. Sampai saat ini, berdasarkan data yang kita himpun sudah 4 ribu turis baik mancanegara maupun domestik yang berkunjung ke Malinau,” jelasnya.

Lebih jauh dikatakan, kearifan budaya masyarakat Dayak merupakan kekhasan penunjang konservasi yang menjadi komitmen bersama, di samping kekayaan potensi objek wisata yang unik dan menarik. Pihaknya merespon positif tentang dicanangkannya Tahun Kunjungan Wisata Kaltim dan memastikan bahwa enam destinasi yang ada di Malinau yakni Air Terjun Marthin Billa, Semolon Hot Waterfall, Tana Ulen Setulang, Arung Jeram Sungai Tubu, River Booting Sungai Bahau dan kultur budaya Kayan Hulu dan Kayan Hilir, dipastikan bakal dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. (hms1)

-

Arsip Blog

Recent Posts