Aceh Tengah Juara Umum Pekan Kebudayaan Aceh V

Banda Aceh, NAD - Perhelatan akbar Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) V dan Aceh International Expo 2009 yang berlangsung sejak 2 Agustus 2009 lalu, ditutup resmi Selasa (11/8) malam oleh Menteri Luar Negeri, Dr Hassan Wirajuda, di panggung utama Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh. Pada acara penutupan yang bertajuk “Malam 1000 Kenangan” itu, dewan juri yang diketuai Prof Dr Dr Nazaruddin AW MA mengumumkan kontingen Aceh Tengah sebagai juara umum PKA V, menggeser posisi Aceh Selatan selaku jawara PKA IV 2004. Kontingen Aceh Selatan lebih memilih walk out (hengkang) dari arena PKA V gara-gara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono urung meninjau anjungan kontingen negeri pala itu pada 6 Agustus lalu, sehingga peluangnya untuk mempertahankan juara umum kandas.

Selain predikat juara umum, tim juri juga menetapkan enam kabupaten/kota lainnya yang berprestasi dalam acara PKA V dan Aceh International Expo 2009. Untuk juara I PKA V, diraih Kota Banda Aceh, juara II Aceh Barat, dan juara III Aceh Besar. Penyerahan piala untuk juara I, II, dan III dilakukan oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. Sedangkan posisi juara harapan, masing-masing Aceh Timur (harapan I), Pidie Jaya (harapan II), dan Kota Lhokseumawe (harapan III). Penyerahan piala untuk juara harapan I-III dilakukan Wagub Muhammad Nazar. Acara penutupan, selain dihadiri Menlu Hassan Wirajuda, juga Menko Kesra Aburizal Bakrie dan Wakil Menteri Pendidikan Venezuela, Tibisay Cruz Hung Rico, Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh. Piala untuk juara umum diserahkan Menlu Hassan Wirajuda kepada Wakil Bupati Aceh Tengah, Jauhar Ali.

Dalam pidatonya, Menlu Hassan Wirajuda mengatakan, PKA V 2009 dan Aceh International Expo 2009 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh ini membuktikan bahwa Aceh sudah terbuka dan masuk dalam era globalisasi. Keterbukaan masyarakat Aceh kepada masyarakat dunia, kata Hassan Wirajuda, telah berlangsung sejak abad 13 sampai 16 pada masa Kerajaan Aceh dan Sultan Iskandar Muda. Pascatsunami dan perjanjian damai, semakin membuat Aceh dikenal masyarakat dunia.

Perlu diketahui, kata Hassan, masyarakat Aceh dan Indonesia dalam rapat PBB, sepanjang sejarah penanganan bencana alam dunia, kegiatan rehab rekon yang dilakukan di Aceh merupakan yang terbaik di dunia untuk sementara ini. Karena itu, kata Hassan Wirajuda, PKA V dan Aceh International Expo 2009 yang dilaksanakan Pemerintah Aceh sangat tepat untuk melanjutkan kegiatan rehab rekon dan mengisi perdamaian Aceh dengan berbagai kegiatan yang bisa membuat Aceh menjadi lebih baik.

Tujuh Amanat
Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, dalam sambutannya menyampaikan tujuh amanat. Pertama, ia menghimbau kepada seluruh masyarakat Aceh untuk menuntaskan pelaksanaan rehab rekon Aceh, kedua meningkatkan pelaksanaan reintegrasi pascakonflik, ketiga memelihara dan menjaga keamanan dan perdamaian, keempat mengajak seluruh bupati/walikota dan anggota legislatif DPRK/DPRA dan seluruh komponen masyarakat untuk membangun prekonomian rakyat. Amanat yang kelima, tingkatkan mutu pembangunan kesejahteraan rakyat, keenam cegah KKN, dan ketujuh peka dan tanggulangi bencana alam yang terjadi di masing-masing kabupaten/kota dengan baik. Ketua Umum Panitia Pelaksana PKA V, Muhammad Nazar melaporkan, kegiatan PKA V dan Aceh International Expo 2009 berjalan sukses dan mendapat dukungan luas dari masyarakat.

Menurut Nazar, setiap harinya ada ratusan ribu masyarakat berkunjung ke arena PKA maupun Aceh International Expo 2009. Wagub Aceh juga menyadari pelayanan panitia masih kurang memuaskan peserta PKA, maka atas berbagai kekurangan itu ia meminta maaf. Acara penutupan PKA ke 5 dan Aceh International Expo 2009 ini, juga dimeriahkan pembacaan nazam dari sejumlah bupati dan walikota yang hadir. Selain itu, dimeriahkan oleh berbagai tarian daerah dari Aceh Tengah, Aceh Utara, dan daerah lainnya yang sangat memukau peserta dan penonton yang hadir pada acara “Malam 1000 Kenangan” tersebut.(her)

-

Arsip Blog

Recent Posts