Upacara Buang Jung, Penghormatan Leluhur Suku Sawang

Bangka Selatan, Babel - Hari Rabu (15/7) merupakan puncak upacara adat Buang Jung. Acara dimulai dengan doa oleh tokoh adat kemudian diikuti nyanyian dan tarian Dalunglalu Zitun sebagai penghubung doa warga Suku Sawang dengan arwah nenek moyang. Sesajian dilarung ke laut sebagai penghormatan kepada moyang orang Sawang dengan harapan diberikan rezki melimpah. Suku Sawang mengandalkan hidup mereka dari hasil tangkapan di laut.

Dalam kekhusyukan, warga membersihkan diri dengan siraman air dan bersuka-cita. Suasana Desa Kumbung, Kecamatan Lepar Pongok, Bangka Selatan, pun meriah. Desa di pesisir timur Pulau Lepar itu tak seperti hari-hari biasa. Warga dari desa sekitar sudah berdatangan ingin menyaksikan upacara adat Buang Jung. "Buang Jung warisan Suku Sawang sejak ratusan tahun silam. Buang Jung merupakan syukuran dan permohonan hasil laut agar nenekmoyang Suku Sawang melimpahkan hasil laut kepada anak cucunya," kata Bat Man, pemimpin upacara adat ini. "Buang Jung merupakan sesajian laut dan diharapkan mendapat imbalan rezeki hasil laut untuk masyarakat nelayan Suku Sawang,” ujarnya.

Bupati Bangka Selatan, Justiar Noer, dalam sambutannya menegaskan bahwa pemerintah dan masyarakat Bangka Selatan memiliki tanggungjawab moral untuk mengembangkan tradisi Buang Jung. Tradisi Buang Jung, menurut Justiar, bukan hanya menjadi potensi wisata budaya yang selama ini secara rutin digelar akan tetapi perayaan Buang Jung juga merupakan upaya untuk terus melestarikan nilai-nilai luhur budaya. Selain untuk mewariskan nilai-nilai luhur budaya, perayaan Buang Jung merupakan suatu aset wisata budaya yang harus terus dikembangkan. Rangkaian ritual Buang Jung diakhiri dengan penyerahan bantuan sarana dan prasarana olahraga, bantuan alat-alat pengolahan hasil laut, serta bantuan sosial untuk para penyandang cacat di Kecamatan Lepar Pongok. (J2)

Sumber: http://www.bangkapos.com 18 Juli 2009
-

Arsip Blog

Recent Posts