Borobudur, Jateng - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan turun tangan untuk membantu pemerintah daerah dalam pengembangan peran Taman Budaya di berbagai tempat, kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Kacung Marijan.
"Sejak 2013 kita mulai turun tangan, melalui perencanaan. Kita rencana pengembangan kayak apa, termasuk pengembangan sumber daya manusia seperti apa. Kita bantu," katanya di Borobudur, Rabu.
Sejak 2001 atau saat berlaku otonomi daerah, pengelolaan Taman Budaya di berbagai daerah di Indonesia yang sebelumnya ditangani oleh pemerintah pusat dialihkan kewenangannya kepada pemerintah daerah. Hingga saat ini, terdapat 25 Taman Budaya di berbagai daerah di Indonesia.
"Cuma, saya lihat tidak semua daerah menaruh perhatian serius kepada Taman Budaya. Kalau Yogya oke, Jawa Timur oke, tapi sebagian besar lainnya ndak (tidak memberi perhatian serius, red.), bahkan ada yang mau roboh," katanya.
Pada kesempatan itu, ia tidak menyebut daerah yang memiliki Taman Budaya dalam kondisi memprihatinkan karena kurang perhatian serius dari pemda.
"Ini keterlaluan," katanya.
Ia menjelaskan tentang keterlibatan Kemendikbud dalam pengembangan peran Taman Budaya dalam bentuk kerja sama dengan pemerintah daerah.
"Konsep saya kerja sama dengan daerah, termasuk gotong-royong. Kalau semua mengandalkan pemerintah pusat, saya tidak mau. Misalnya kita ada rencana untuk mulai membangun fisik, tahun ini Jawa Timur sudah ada, pembangunan tempat pameran, lain-lain sudah mulai. Tapi saya tanya dulu, daerah mau nggak bantu yang lain-lain. Kalau nggak mau, saya nggak mau mulai," katanya.
Ia menyatakan sejumlah pemda menyambut baik keterlibatan Kemendibud dalam pengembangan peran Taman Budaya.
"Kita sudah usulkan anggaran 2015, tapi yang mana saja, masih kita kaji, karena anggaran belum terlalu banyak, tapi ingin kita tuntaskan 25 Taman Budaya," katanya.
Sumber: http://www.antaranews.com