Bandung, Jabar - Pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan kembali menggelar acara bertaraf internasional Gotrasawala II di Cirebon, Jawa Barat, pada 3 - 6 Desember 2014. Tahun ini kegiatan tersebut mengangkat tema 'Revisiting Cirebon In The 17th Century'.
Sebelumnya Gotrasawala digelar di Bandung, pada Desember 2013.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, event ini akan menghadirkan seniman - seniman asal Jawa Barat dan mancanegara.
"Seniman Jawa Barat akan berkolaborsi dengan seniman dunia, di antaranya, seniman dari Asia, Eropa, Amerika, dan ada banyak lagi. Mereka akan berkolaborasi dalam bermusik, tari dan teater," kata Deddy di Bandung, Jawa Barat, Jumat, (28/11/2014) malam.
Menurut Deddy, 'Revisiting Cirebon in the 17th Century' dipilih menjadi tema Gotrasawala di Cirebon karena untuk mengenang konferensi internasional Gotrasawala di Kesultanan Cirebon pada abad ke - 17, di Cirebon.
"Saat itu (abad ke 17), Cirebon menjadi tuan rumah, seniman, budayawan dan sejarawan dari berbagai negara. Orang berdatangan ke Cirebon di abad 17, Cirebon menjadi pusat peradaban yang sangat penting waktu itu, makanya sekarang kita kenang kembali, Gotrasawala di Cirebon," kata Deddy.
"Akan ada seminar yang pembicaranya para tokoh di Jawa Barat dan juga pembicara dari mancanegara," kata Deddy.
Selain itu, akan ditampilkan festival seni dan budaya Jawa Barat dengan tema 'Past, Present dan Future. "Nanti, seni lokal akan dikolaborasikan dengan, misalnya, musik Eropa dan tariannya dari Amerika atau sebaliknya," ungkap Deddy.
Deddy menambahkan, akan ada film etnografi yang menceritakan kujang (senjata khas Jawa Barat). "Filnya tentang kujang, tentang Gotrasawala itu sendiri," katanya.
Selain itu, lanjut Deddy, ada juga pesta rakyat. "Dalam pesta rakyat ini, ada panggungnya, ada kulinernya, musiknya ada. Mudah - mudahan masyarakat bergembira dengan adanya ini," lanjut Deddy.
Deddy mengatakan, Gotrasawala merupakan acara tahunan. Rencananya setiap kabupaten dan kota di Jabar akan bergantian menjadi tuan rumah. Temanya disesuaikan dengan daerah masing-masing.
"Nantinya, setiap kota kabupaten akan menampilkan helatan sesuai dengan kultur dan ke khasan daerah masing - masing. Misalnya di Bandung ada festival priangan, di Pangandaran ada festival apa dan di kota ini ada apa. Harus rutin setiap tahun sekali, seperti, festival yang di Jember kan, itu rutim setiap tahun," katanya.
Deddy mengatakan, salah satu tujuan perhelatan ini adalah untuk melestarikan seni dan budaya Jabar, yang tidak kalah dengan negara lain.
"Kita ingin mengenalkan bahwa di Jawa Barat ini punya beraneka ragam nilai-nilai kebudayaan yang juga tidak kalah pentingnya dan tidak kalah menariknya, masih banyak nilai - nilai budaya dan seni kita yang masih bisa diangkat," kata Deddy.
Dia berharap bila dijalankan dengan serius, kegiatan budaya bisa meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Jabar. Dengan demikian, perekonimian masyarakat pun terangkat.
"Banyak seni dan budaya kita yang akan kita tonjolkan, untuk kita tunjukan ke luar negeri, sehingga mereka (wisatawan asing) mau berkunjung kemari," pungkas Deddy.
Sumber: http://regional.kompas.com