Bandung, Jabar - Perayaan selama dua hari mengiringi perubahan nama Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) menjadi Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. Kampus juga akan dipindah ke luar Kota Bandung.
"Proses pembelian lahan 8-10 hektare hampir beres," kata Rektor ISBI Bandung Een Herdiani di kampusnya, Sabtu, 6 Desember 2014. (Baca juga: Mahasiswa Tolak Perubahan Nama STSI menjadi ISBI Bandung)
Pembelian lahan, kata Een, dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Setelah rektorat menerima sertifikat tanahnya, kampus baru akan segera dibangun pada 2016. "Kampus lama di Jalan Buah Batu untuk pascasarjana, dan tempat pertunjukan seni," ujarnya. (Baca juga: Kampus STSI Bandung Segera Pindah Lokasi)
Untuk memperlancar proses peralihan sesuai nama baru kampus itu, rektorat membuat masterplan pada 2015, dan perayaan selama dua hari, 9-10 Desember untuk menyatukan sivitas akademika. Bertajuk Parancah Budaya, pesta itu semacam permintaan untuk dijauhkan dari mara bahaya.
Acara itu dimulai dengan ruwatan, arak-arakan sembilan tumpeng dilanjutkan makan bersama, kesenian daerah, dan pertunjukan seni seperti perkusi dan aksi melukis. "Juga konser musik di akhir acara, seperti angklung dan kelompok Saratus Persen," kata ketua panitia acara, Dede Nurjaman.
Sebelumnya saat pengumuman nama baru ISBI beberapa waktu lalu, sejumlah mahasiswa menggelar aksi penolakan di kampus. Beberapa alasan penolakan itu di antaranya terkait dengan isu komersialisasi pendidikan, dan kerancuan nama budaya dalam institut seni.
Rektor Een Hadriani mengklaim persoalan protes itu sudah ditanggapi dengan penjelasan soal ISBI. "Tidak ada perubahan yang sangat berbeda, kurikulum hampir tetap sama seperti STSI," katanya.
Sumber: http://www.tempo.co