SRAGEN - Entah siapa yang memulai ritual berhubungan intim dengan orang yang bukan pasangan resmi di Gunung Kemukus. Kini, praktik tersebut menjadi ritual wajib bagi yang melakukan pesugihan di sana.
Tak heran bila Gunung Kemukus yang awalnya murni sebagai lokasi wisata religius, saat ini diisi tempat-tempat praktik mesum berkedok ritual. [Baca: Sempat Ditutup, Ritual Kemukus Kembali Menggeliat]
Bahkan, Gunung Kemukus tak hanya didatangi para pelaku pesugihan, tapi juga pasangan selingkuh. Gunung Kemukus dianggap sebagai tempat aman memadu kasih bagi mereka yang selingkuh.
Seperti pengakuan seorang perempuan berinisial LD asal Gemolang, Sragen. LD menjadikan Gunung Kemukus sebagai lokasi memadu kasih bersama pasangannya karena aman.
"Lokasi Gunung Kemukus ini aman dari razia yang biasa digelar di hotel-hetel. Terus, suami saya tidak punya pikiran saya ke Kemukus. Dan yang penting, lebih murah daripada menyewa hotel," ujar LD saat ditemui Okezone di sebuah warung makan di Gunung Kemukus.
Tak hanya pasangan selingkuh, PSK juga memanfaatkan mitos bertukar pasangan yang berkembang di Gunung Kemukus. Mereka secara terang-terangan menawarkan jasa kenikmatan kepada para hidung belang.
EW, pemilik lokasi hiburan di Gunung Kemukus menjelaskan, tarif short time dengan PSK di Kemukus adalah Rp100 ribu. Harga bisa lebih tinggi jika tamu menginginkan PSK berusia muda, mencapai Rp200 sampai Rp250 ribu.
Setiap malam Jumat Pon yang merupakan malam puncak ritual, para PSK Kemukus panen. Dalam sehari satu PSK bisa melayani tujuh pria pelaku pesugihan di gunung tersebut.
"Bayak wanita datang sendiri atau pria datang sendirian di Gunung Kemukus. Biasanya mereka janjian bertemu di Gunung Kemukus. Kalau tidak, ya cari pasangan di sini. Habis ritual, diteruskan ritual syahwat," ungkap EW.
Tak hanya para PSK yang panen di malam itu, EW mengaku rumah karaokenya juga ramai pengunjung.
Menurutnya, para PSK di sana tak khawatir tertular penyakit kelamin, karena kliennya harus menggunakan kondom. Sementara para PSK Gunung Kemukus rutin dicek kesehatannya oleh petugas kesehatan.
"Jadi amanlah. Kalaupun kena penyakit, berarti apes lah. Itu sudah bagian resiko," ujarnya.
Banyak cerita menyangkut keberadaan Gunung Kemukus. Salah satunya, Gunung Kemukus dipercaya sebagai makam seorang pangeran Kerajaan Majapahit bernama Pangeran Samudro.
Keberadaan Pangerang Samudro di Gunung Kemukus karena diusir sang ayah yang murka setelah mengetahui Pangeran Samudro jatuh cinta pada ibunya sendiri, Dewi Ontrowulan.
Setelah kepergian Pangeran Samudro, Dewi Ontrowulan rindu berat kemudian menyusul putra sekaligus kekasihnya itu ke Gunung Kemukus. Saat bertemu, keduannya melepas rindu dengan bercinta.
Sumber: http://news.okezone.com