Yogyakarta - Pedagang dari 31 pasar tradisional di Kota Yogyakarta akan mencoba unjuk kebolehan di bidang seni budaya dengan mementaskan ketoprak berjudul "Kidung Tengah Pasar" pada Jumat (30/10) di Pasar Ngasem.
"Akan ada 99 pemain yang sebagian besar berasal dari pedagang dari seluruh pasar tradisional di Kota Yogyakarta, ditambah perwakilan dari Dinas Pengelolaan Pasar dan tidak lupa penampilan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti sebagai bintang tamu," kata Kepala Bidang Pengembangan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta Rudi Firdaus di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, ide pementasan ketoprak oleh pedagang pasar tradisional tersebut muncul usai pelaksanaan pentas seni pedagang pasar tradisional yang digelar untuk memeriahkan ulang tahun ke-259 Kota Yogyakarta.
"Pedagang pasar itu tidak sekadar berurusan dengan jual beli di pasar saja, tetapi bisa diarahkan untuk ikut melestarikan budaya tradisional. Kegiatan ini juga semakin mempererat persaudaraan antara sesama pedagang dan pemerintah," katanya.
Pedagang pasar tradisional yang akan mementaskan ketoprak kemudian tergabung dalam sebuah paguyuban yaitu Kanca Makaryo (teman bekerja) yang kemudian disingkat menjadi Kamar.
Latihan ketoprak telah dilakukan sejak dua bulan lalu di Pasar Beringharjo dan kemudian dilakukan latihan di Plaza Pasar Ngasem untuk menyesuaikan dengan irama gamelan.
Sutradara Ketoprak Kidung Tengah Pasar, Nano Asmorondono mengatakan, seluruh pedagang sangat antusias meskipun ada beberapa kendala yang dihadapi selama latihan, di antaranya waktu.
"Ada pedagang yang tiba-tiba minta izin menutup kiosnya di tengah-tengah latihan. Namun, kendala itu bisa diatasi setelah pedagang menentukan waktu latihan yang bisa disepakati bersama," katanya.
Selain itu, kesulitan pedagang dalam menghafalkan naskah juga menjadi kendala. "Banyak pedagang yang sekarang ingat, besoknya saat latihan sudah lupa. Namun, semangat mereka untuk pentas ini diakui sangat luar biasa," katanya.
Nano memastikan, tidak ada pemain ketoprak profesional yang terlibat dalam pementasan tersebut, bahkan tokoh utama dalam pentas ketoprak adalah ketua paguyuban pedagang di Pasar Terban sekaligus pedagang ayam, yaitu Margono. Ia akan memerankan tokoh Bupati Kabupaten Parang Wedang Kudho Smawi.
Sedangkan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang akan tampil dalam pentas tersebut berperan sebagai warga yang memberikan saran kepada pemerintah mengenai masalah yang sedang dihadapi.
Cerita Kidung Tengah Pasar berkutat pada kondisi Kabupaten Parang Wedang yang tidak kondusif akibat banyaknya aksi demonstrasi dan orang kepercayaan bupati yang diberi kepercayaan menyelidiki masalah justru menyalahgunakan kepercayaan yang ada.
Nano menyebut, tema cerita Kidung Tengah Pasar diilhami kenyataan bahwa pasar tradisional menyimpan kekayaan yang luar biasa, dan kondisi pasar mencerminkan budaya dari suatu daerah.
Sumber: http://www.antaranews.com