Taiwan Pertahankan Tradisi Barbie

Lebih dari dua dekade lalu sejak Barbie terakhir diproduksi di Taiwan, kini para mantan pegawai bernostalgia dengan mendesain berbagai gaun untuk boneka ramping itu.

Bagi para mantan pekerja wanita ini, membuat pakaian untuk boneka Barbie adalah pekerjaan yang memang mereka sukai dan mengingatkan mereka akan masa-masa indah saat perusahaan pembuat mainan Mattel menjadi perusahaan terbesar di Kota Tiashan, dekat dengan Taipei.

Salah satu mantan pegawai, Chou Su-chin, tersenyum saat ia terkenang dengan pekerjaan pertamanya. Ketika baru berusia 18 tahun, ia meninggalkan kampung halamannya dari sebuah pedesaan di wilayah selatan China kemudian mendaftarkan diri menjadi pegawai pabrik Mattel di Taishan. "Saya tak pernah melihat hal indah lainnya selain Barbie. Saya mencintai boneka ini,'' kata Su-chin yang kini berusia 59 tahun. Namun, dengan sedih ia menambaakan, ''Saya sangat merindukan pekerjaan saya.''

Pada masa kejayaannya, pabrik Mattel yang dibuka pada 1959 melayani satu dari tiga warga di Taishan. Pada 1960-1970, pabrik itu pun berkembang pesat seiring dengan peningkatan ekspornya. Pada era itu pun, Taiwan bertransformasi dari daerah pedesaan menjadi daerah industri yang maju.

Mattel lalu mengakhiri usahanya di Taishan pada 1987 dan merelokasikannya ke daerah lain di China. Hal itu disebabkan upah pekerja dan biaya produksi di Taishan dinilai terlalu tinggi.

Atas kerinduan para mantan pekerja terhadap Barbie inilah, mereka memutuskan untuk mendirikan studio Meining di lokasi bekas pabrik Mattel. Studio ini menampilkan sekitar 100 gaun jahitan tangan untuk boneka Barbie. Gaun-gaun itu sebagian besarnya terinspirasi dari budaya China dan Taiwan.

Melalui studio ini, para warga Taishan berharap upaya mereka dapat mempromosikan sejarah Barbie yang ada di daerah mereka serta dapat mendorong sebuah perusaahaan untuk mau membangun museum ataupun toko khusus Barbie di sana. ''Itu akan sangat berarti karena Taishan memang kampung halaman Barbie,'' kata Su-chin. (Prita Daneswari/Xinhua/OL-5)

Sumber: http://www.mediaindonesia.com
-

Arsip Blog

Recent Posts