Pemuda Australia-Indonesia Makin Akrab di Pentas Seni

Perth, Australia - Australia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) merupakan program pertukaran Pemuda Australia-Indonesia yang digelar setiap tahunnya. Tahun ini AIYEP 2014-2015 diikuti oleh 18 peserta yang berusia diantara 21-25 tahun, terdiri atas 9 laki-laki dan 9 perempuan, masing-masing berasal dari provinsi yang berbeda di Indonesia.

Sesuai dengan nama programnya, para peserta bertindak sebagai Duta Bangsa selama 2 bulan, yang dibagi menjadi 2 fase, pada bulan pertama di Augusta Primary School dan berakhir di Margaret River Independent School di bulan kedua . Margaret River, Perth.Senin (8/12/2014).

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pemahaman Cross-Cultural Understanding dan People to People Contact, peserta diharapkan mampu untuk menyebarluaskan pemahaman tentang indahnya kebudayaan Indonesia. Untuk memenuhi Misi Cross-Cultural Understanding, 18 peserta menjalankan kegiatan Cultural Performance yang berlangsung di setiap minggu dengan melakukan penampilan kebudayaan dalam bentuk tarian dan nyanyian tradisional di kedua sekolah tersebut.

"Kalian kariernya jangan berhenti di sini,harus dilanjutkan.Karena program ini sangat bagus dan kalian patut direkomendasikan",ujar Bapak Abri Eko Noerjanto wakil KEMENPORA saat mengunjungi peserta AIYEP 2014-2015.

Di kesempatan yang sama Bapak Winadi Sidik,wakil dari KJRI Perth dengan memberikan arahan tentang perlunya menumbuhkan kepercayaan diri guna mempromosikan kualitas sebagai Duta Bangsa.

"Sebagai Duta Bangsa merupakan contoh yang baik bagi semua pemuda-pemudi Indonesia, dengan menjalankan kegiatan positif seperti AIYEP ini", imbuhnya lagi.

Program AIYEP 2014-2015 berakhir di Margaret River dan ditutup dengan Pentas Seni dan Budaya Tradisional yang berasal dari pelosok Negeri Indonesia dengan beberapa tarian, diantaranya Rapa’I (Aceh), Orlapei (Maluku), dan Malulo (Sulawesi Tenggara). Sedangkan nyanyian tradisional yang para peserta tampilkan diantaranya terdiri atas Bungong Jeumpa (Aceh), Sajojo (Papua), dan Cing Cakelling (Jawa Barat).

Para Pemuda-Pemudi Pertukaran Bangsa Australia-Indonesia diharapkan mampu kembali ke daerah asalnya mampu mengimplementasikan berbagai pengalaman yang mereka dapatkan dari work placement masing-masing. Selain itu, diharapkan program ini telah berhasil menyebarluaskan keindahan Budaya Indonesia.

-

Arsip Blog

Recent Posts