Yogyakarta - Sejumlah seniman luar negeri akan ikut dalam kegiatan seni rupa "Java Art Fair" yang digelar di Jogja Expo Center Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, 19-29 November 2010.
"Seniman luar negeri yang akan tampil dalam kegiatan seni rupa itu antara lain berasal dari Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, India, Hongkong, China, Australia, dan Amerika Serikat," kata Ketua Umum "Java Art Fair" KRMT Indro Suseno di Yogyakarta, Minggu.
Namun demikian, menurut dia, secara prinsip kegiatan seni rupa itu tidak menampilkan seniman secara personal, tetapi mempertemukan galeri seni, balai lelang, museum, sekolah seni, studio desain, penerbit, dan toko buku.
"Kegiatan seni rupa bertaraf internasional itu akan diikuti sekitar 200 gerai, yang terdiri atas galeri seni, balai lelang, museum, sekolah seni, studio desain, penerbit, dan toko buku," katanya.
Ia mengatakan, saat ini panitia sedang memfokuskan diri pada promosi dan sosialisasi penyelenggaraan kegiatan seni rupa itu ke sejumlah galeri dan museum baik di Indonesia maupun luar negeri.
"Kami telah melakukan pendekatan dan berbicara dengan sejumlah galeri di Singapura, tetapi kami belum mengajukan proposal secara resmi. Kami saat ini sedang menyelesaikan proposal tersebut," katanya.
Menurut dia, untuk mendekati sejumlah galeri dan museum, dan melakukan seleksi seniman dan karya yang pantas ikut dalam kegiatan seni rupa itu telah disiapkan tiga kurator yang berpengalaman.
"Ketiga kurator itu adalah Benny Oenardi Raharjo, Suwarno Wisetrotomo, dan Mikke Susanto, serta sejumlah dewan program ’Java Art Fair’," katanya.
Ia mengatakan, galeri dan museum akan mengirim data dan riwayat seni dari seniman yang direkomendasikan untuk diseleksi oleh kurator dan dewan program.
"Kurator dan dewan program selanjutnya menentukan standar dan kriteria untuk memutuskan seniman dan karya yang bisa ikut dalam kegiatan seni rupa tersebut," katanya. (JY)
Sumber: http://oase.kompas.com
"Seniman luar negeri yang akan tampil dalam kegiatan seni rupa itu antara lain berasal dari Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, India, Hongkong, China, Australia, dan Amerika Serikat," kata Ketua Umum "Java Art Fair" KRMT Indro Suseno di Yogyakarta, Minggu.
Namun demikian, menurut dia, secara prinsip kegiatan seni rupa itu tidak menampilkan seniman secara personal, tetapi mempertemukan galeri seni, balai lelang, museum, sekolah seni, studio desain, penerbit, dan toko buku.
"Kegiatan seni rupa bertaraf internasional itu akan diikuti sekitar 200 gerai, yang terdiri atas galeri seni, balai lelang, museum, sekolah seni, studio desain, penerbit, dan toko buku," katanya.
Ia mengatakan, saat ini panitia sedang memfokuskan diri pada promosi dan sosialisasi penyelenggaraan kegiatan seni rupa itu ke sejumlah galeri dan museum baik di Indonesia maupun luar negeri.
"Kami telah melakukan pendekatan dan berbicara dengan sejumlah galeri di Singapura, tetapi kami belum mengajukan proposal secara resmi. Kami saat ini sedang menyelesaikan proposal tersebut," katanya.
Menurut dia, untuk mendekati sejumlah galeri dan museum, dan melakukan seleksi seniman dan karya yang pantas ikut dalam kegiatan seni rupa itu telah disiapkan tiga kurator yang berpengalaman.
"Ketiga kurator itu adalah Benny Oenardi Raharjo, Suwarno Wisetrotomo, dan Mikke Susanto, serta sejumlah dewan program ’Java Art Fair’," katanya.
Ia mengatakan, galeri dan museum akan mengirim data dan riwayat seni dari seniman yang direkomendasikan untuk diseleksi oleh kurator dan dewan program.
"Kurator dan dewan program selanjutnya menentukan standar dan kriteria untuk memutuskan seniman dan karya yang bisa ikut dalam kegiatan seni rupa tersebut," katanya. (JY)
Sumber: http://oase.kompas.com