Jakarta - Ribuan warga Maluku dan Maluku Utara memadati acara bertajuk “Pesta Kampong Maluku 2013” yang digagas Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) Jakarta Timur dan Himpunan Komunitas Pelaku Seni Maluku di Anjungan Maluku Utara, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Sabtu (19/10).
Menariknya, dalam acara yang diselenggarakan dari pagi hingga malam hari itu diwarnai dengan pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), untuk kategori makan makanan khas Maluku, Papeda bersama dengan peserta terbanyak, yaitu 5.500 orang.
Rekor yang dibuat warga Maluku dan Maluku Utara yang menetap di Jakarta dan sekitarnya itu, memecahkan rekor sebelumnya yang dibuat oleh Kelompok Orang Muda Jayapura Peduli Budaya di Jayapura, pada tanggal 16 Maret 2010. Saat itu acara yang digelar dalam rangka peringatan 1 Abad Kota Jayapura atau Kota Port Numbay, Kelompok Orang Muda Jayapura Peduli Budaya menyelenggarakan kegiatan makan papeda dengan peserta terbanyak yaitu 5.400 peserta.
“Ini merupakan hari yang sangat mengagumkan dan mengharukan. Hari ini masyarakat Maluku dan Maluku Utara berkumpul dalam jumlah yang sangat besar, bersama-sama mereka makan papeda,” ujar pencetus MURI, Jaya Suprana saat menyerahkan piagam MURI di depan ribuan warga yang memadati acara yang mengusung tema “Maluku Untuk Indonesia”
Menurutnya, Papeda adalah makanan Maluku yang sangat dibanggakan, punya nilai gizi dan punya nilai sejarah.
“Ini adalah upaya melestarikan harta kekayaan kebudyaan oleh masyarakat Maluku dan Maluku Utara. Mereka membuktikan punya kekayaan di bidang kuliner, yaitu papeda. Pesertanya tadi tim kami hitung hitung ada 5.500 peserta,” lanjutnya.
Penghargaan MURI diserahkan langsung oleh Jaya Suprana kepada Ketua FPMM Jakarta Timur, Ade M Nur Ngudu selaku ketua penyelenggara, didampingi Ketua Umum FPMM, Umar Ohoitenan.
Beberapa saat sebelumnya Pesta Kampong Maluku 2013 dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Vera Tomasoa, Asisten I Sekda Provinsi Maluku Utara Ramli Umanailo, Walikota Jakarta Timur HR Krisdianto dan Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat/Anggota Komisi I DPR Hayono Isman. Hadir juga saat acara tersebut Staf Ahli Gubernur Maluku Benny Gaspersz.
Plh Gubernur Maluku Ros Far-Far dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Vera Tomasoa saat membuka Pesta Kampong Maluku 2013 mengatakan pesta ini harus lebih dimaknai sebagai momentum strategi untuk mempererat hubungan silaturahmi antar orang basudara Maluku dan Maluku Utara.
“Keterpisahan yang kita jalani pasca pemekaran hanyalah karena tuntutan administrasi negara dan pemerintahan sesuai amanat undang-undang, namun sesungguhnya Maluku dan Maluku Utara adalah satu saudara gandong,” katanya.
Dijelaskan, Maluku dan Maluku Utara memiliki kekayaan alam dan budaya juga seni yang mengandung nilai-nilai yang sangat luhur dalam sistem kehidupan bermasyarakat yang beragam dan patut dilestarikan dan dikembangkan sebagai aset daerah yang berharga.
“Potensi adat dan budaya dalam keragaman etnik merupakan pilar dan kekuatan utama dalam pembangunan budaya dan seni daerah yang harus menjadi perhatian serius dari seluruh elemen bangsa, agar nilai-nilai kebudayaan kedua daerah tersebut tidak mengalami pergeseran akibat pengaruh arus globalisasi dan modernisasi saat ini,” jelasnya.
Selain pemecahan rekor MURI makan papeda bersama dengan peserta terbanyak, Pesta Kampong Maluku 2013 juga diwarnai dengan pertunjukkan musik dan tarian serta kuliner dari kedua provinsi.
Sumber: http://www.siwalimanews.com