Sendawar, Kaltim - Pengurus Paguyuban Tosan Aji Pinang Sendawar atau disingkat Aji Gasan akan menggelar Kirab Budaya Nusantara. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari, mulai 16 November 2013.
Ketua Paguyuban Tosan Aji Gasan Hari Supranoto mengatakan, Kirab Budaya Nusantara ini akan diikuti semua etnis di Kabupaten Kutai Barat. Seperti Dayak Tonyoi, Benuaq, Bahau, Kutai, Jawa, Bali, Bugis, Batak, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Toraja, Banjar, dan etnis lainnya. “Serta diikuti pula paguyuban-paguyuban maupun sanggar seni yang ada di Kutai Barat,” ujar Hari, setelah rapat pemantapan kedua di kediaman Mbah Natim, kepala Adat Kampung Sumber Sari Kecamatan Barong Tongkok, Kamis (24/10) malam.
Rangkaian kegiatan selama tiga hari yakni ritual di Situs Sendawar, Jamasan Pusaka dan Kirab Budaya Nusantara sendiri. Adapun rute Kirab Budaya Nusantara, dimulai atau start pada pagi hari di depan Kantor Bupati Kutai Barat menuju Taman Budaya Sendawar (TBS) Jalan Sendawar Raya dengan berjalan kaki diikuti oleh peserta Kirab terdiri semua etnis dan kesenian yang akan memakai baju adat, serta pakaian kesenian yang mencirikan daerahnya masing-masing.
Tiba di halaman TBS, dilanjutkan penampilan pergelaran seni dari masing-masing daerah yakni, tarian Kuda Lumping dari semua kampung jawa di Kutai Barat. Kemudian, menampilkan seni tari dari Dayak Tonyoi, Benuaq, Kutai, Bali, dan lainnya. “Baik penampilannya secara bersamaan, maupun bergiliran,” katanya.
Ditambahkan, Wakil Ketua Panitia Firdinan Nala mengatakan, untuk kegiatan di malam hari akan dilaksanakan tarian dari semua etnis dan dilanjutkan pengukuhan dan pelantikan yakni pengukuhan Sanggar Seni oleh Ketua Sanggar Seni Mook Manaar Bulatn Kutai Barat Lucia Mayo Thomas.
Selanjutnya, pelantikan pengurus Paguyuban Tosan Aji Pinang Sendawar oleh Bupati Kutai Barat Ismail Thomas yang dipusatkan di Panggung Utama TBS.
Ketika komunikasi dalam hal kebudayaan yang diwujudkan dalam bentuk Kirab Budaya Nusantara ini berjalan dengan baik dan lancar, maka hal ini bisa menjadi perekat persatuan sesama masyarakat Kutai Barat. Sehingga ke depannya bisa meminimalisir konflik yang bisa terjadi di masyarakat. "Dalam pelaksanaan Kirab tersebut, saya ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat Kutai Barat dan diluar Kutai Barat, bahwa saat ini kondisi masyarakat Kutai Barat sudah kondusif, aman, damai, dan hidup rukun, serta mempunyai tekad bersama-sama menjaga kedamaian di Bumi Sendawar,” terangnya.
Dengan diadakannya Kirab Budaya Nusantara ini yang pesertanya semua etnis, kelompok dan golongan bisa saling bergandengan tangan. Diharapkan pula, hal ini menjadi pengingat untuk kita semua akan pentingnya persatuan dan kesatuan sesama masyarakat di Kubar. Agar kejadian yang lalu tidak terulang kembali, maka diharapkan masing-masing pihak bisa menjaga kedamaian.
Kirab Budaya Nusantara ini juga sebagai pengingat akan warisan budaya leluhur nusantara berupa sempekat agar tetap dijaga dan dilestarikan agar menjadi ruh masyarakat Kutai Barat. “Ketika situasi kondusif, aman, damai, tentram tercapai di Bumi Sendawar Tanaa Purai Ngeriman. Maka pembangunan yang adil merata akan segera bisa terwujud dan dirasakan semua masyarakat Kubar,” jelasnya.
Sumber: Sumber: http://www.kaltimpost.co.id