Jakarta - Sekitar 5.000 orang yang memadati Markas PBB di Swiss dibuat 'terhipnotis' oleh alunan nada dari angklung yang dimainkan kelompok Le Sangkuriang. Pentas ini bertepatan dengan ulang tahun ketiga ditetapkannya angklung sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO.
Berdasarkan keterangan dari pendamping diplomat Indonesia di Jenewa Swiss, Nia Syihab, Jumat (22/11/2013) pentas ini diadakan oleh United Nations Women's Guild (UNWG) PBB di Jenewa Swiss dalam rangka Bazar Tahunan.
Le Sangkuriang mempersembahkan tembang dolanan Jawa 'Gundul-gundul Pacul' hingga sejumlah lagu populer seperti Michael Jackson berjudul 'Heal The World'. Lagu-lagu tersebut dibawakan dengan angklung yang diiringi oleh keyboard dan gitar bass. Kelompok Le Sangkuriang sendiri beranggotakan masyarakat Indonesia yang bermukim di Swiss dan sekitarnya.
“Sungguh luar biasa, saya tidak pernah menyangka bahwa tahun ini kami akan mendapakan kejutan besar diperhelatan kami, pertunjukan musik yang begitu mengesankan, unik dan tak pernah terbayangkan. Terima kasih Indonesia” kata Presiden UNWG Kajori Masse-Basu.
Sejumlah pengunjung bertepuk tangan dan berdecak kagum melihat permainan angklung ini. Bahkan para pengunjung langsung menyambangi para pemain angklung usai pertunjukan. Salah satunya pengunjung asal Peru, Flora Gotrret.
“Alat musik sederhana ini bukan saja menghasilkan nada indah. Saya tak pernah menyangka bahwa, satu alat musik hanya menghasilkan satu nada, tidak mungkin bermain sendiri. Memang hidup selalu memerlukan orang lain, dan angklung membawa pesan kemanusiaan untuk dunia, sangat menakjubkan,” kata Gotrret sambil mencoba menggetarkan angklung.
Sumber: http://news.detik.com